Senin 08 Apr 2019 16:10 WIB

Polisi Tembak Penjambret di Setiabudi Hingga Tewas

Pelaku ditembak karena berusaha melawan polisi dan melarikan diri

Rep: Flori Sidebang/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Penjambretan di Angkutan Umum
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Penjambretan di Angkutan Umum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menembak salah satu pelaku jambret di depan Wisma Tugu, Setiabudi, Jakarta Selatan hingga tewas. Pelaku ditembak karena berusaha melawan polisi dan melarikan diri saat sedang dilakukan pengembangan terhadap kasus penjambretan yang melibatkan dirinya.

"Tersangka pelaku jambret di Setiabudi inisialnya MSA terpaksa dilakukan tindakan tegas karena saat dilakukan pengembangan, dia mendorong petugas dan lari," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/4).

Baca Juga

Argo menjelaskan tindakan tersebut diambil saat polisi meminta untuk ditunjukkan lokasi mana saja yang pernah dijadikan tempat penjambretan maupun penodongan. Pelaku diketahui telah beraksi di 10 lokasi yang berbeda di kawasan Jakarta.

Pelaku, kata Argo, mengelabui petugas dengan cara meminta izin untuk buang air kecil saat diminta menunjukan salah satu lokasi kejahatannya di Pulogadung, Jakarta Timur. Ketika borgolnya dibuka, pelaku justru melakukan perlawanan terhadap petugas di lapangan dan berusaha melarikan diri.

MSA pun sempat dibawa ke RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk mendapat perawatan medis. Akan tetapi saat berada di RS dia dinyatakan meninggal karena kehabisan darah.

Adapun 10 lokasi kejahatan pelaku, kata Argo, berada di kawasan Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Haji Achmad Bakrie Barat dan jalan lintas atas (flyover) Dr. Saharjo, Tebet.

Kemudian di kawasan Jakarta Timur, yakni Jalan Jatinegara Barat 3, Jalan Mayor Jenderal DI Panjaitan, jalan lintas atas Kampung Melayu, dan Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara. Kejahatan MSA juga dilakukan di Jalan Rawamangun Muka Raya, Jalan Balai Pustaka Baru, Jalan Sunan Giri, Pulogadung, Jalan Pemuda Raya, Matraman, dan di kawasan Jakarta Pusat yaitu di Jalan Utan Kayu, Senen.

"Modus pelaku ini melakukan kejahatannya di malam hari, menggunakan motor sambil berboncengan tanpa plat nomor, memepet korban lalu mengambil barang berharganya dan kabur," ujar Argo.

Sebelumnya diberitakan seorang mahasiswa yang juga merangkap sebagai driver ojek daring berinisial RN berusia 22 tahun meninggal usai terjatuh dari atas sepeda motor yang ditumpanginya. RN meninggal karena berupaya melawan penjambret bermotor yang mengambil tas milik penumpangnya berinisial AH.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Andi Sinjaya Ghalib, menjelaskan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.00 WIB di depan Gedung Wisma Tugu, Setiabudi, Jakarta Selatan. Kejadian pada hari Jumat (5/4) itu berawal ketika kedua korban, yakni RN dan AH berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah Menteng menuju ke arah Kuningan.

Namun, saat di lampu merah Menteng, AH dijambret oleh kedua pelaku berinisial MSA dan HZ yang juga berboncengan menggunakan sepeda motor. Karena tak ingin kehilangan harta bendanya, terjadi tarik-menarik di atas sepeda motor pelaku dan korban.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement