Senin 08 Apr 2019 15:15 WIB

Fahri Bela Kampanye Akbar Prabowo, Jawab Surat SBY

Fahri mengungkapkan kampanye akbar Prabowo terbagi dalam dua acara.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil ketua DPR, Fahri Hamzah memberikan sambutan pada kegiatan Orasi dan Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (11/02/2019) malam.
Foto: Antara/Akbar Tado
Wakil ketua DPR, Fahri Hamzah memberikan sambutan pada kegiatan Orasi dan Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (11/02/2019) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyayangkan respons sejumlah pihak yang menyebut kampanye akbar calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin bersifat ekskusif. Fahri menyebut kampanye dengan konser musik juga bisa diartikan sebagai kampanye yang eksklusif.

"Kalau kita mau protes, protes juga dong yang konser. Itu ekslusif itu yang datang cuma yang suka musik yang nggak suka musik gimana dong? Nanti repot kalau kita ngomong gitu, semua kita persoalkan," kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (8/4).

Baca Juga

Ia menjelaskan bahwa kegiatan kampanye akbar kemarin terbagi ke dalam dua acara. Kegiatan pertama diawali shalat subuh berjamaah. Dalam shalat subuh tersebut memang diperuntukan hanya untuk umat Islam.

photo
Lautan massa pendukung pasangan capres dan cawapres nomor 02 Prabowo-Sandiaga melaksanakan salat subuh berjamaah sebelum acara kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (7/4/2019).

Setelah shalat subuh, agenda dilanjutkan dengan kampanye dan orasi dari tokoh-tokoh dan tamu yang hadir. Oleh sebab itu, lanjutnya, Gubernur DKI Jakata Anies Baswedan langsung pulang setelah shalat subuh berjamaah.

"Tapi begitu mulai jam 8 kan acaranya kan jadi acara kampanye. Bahkan saya lihat Pak Anies Baswedan kan pulang, dia cuma acara yang malam itu, jadi itu sambungan, apa masalahnya?," ucapnya.

Sementara itu Fahri juga mengomentari terkait adanya surat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada internal Partai Demokrat yang menyebut bahwa kampanye akbar tersebut tidak mencerminkan kampanye inklusif. Fahri menduga SBY tidak mengetahui bahwa ada forum khusus untuk berkampanye.

"Forum pertama itu memang shalat subuh di situ, ya namanya shalat subuh kan nggak mungkin agama lain shalat subuh. Tapi setelah itu pada masuk semua kan bergabung," ungkapnya.

Sebelumnya SBY menyampaikan surat kepada tiga kader Partai Demokrat yaitu Ketua Dewan Kehormatan (Wanhor) Partai Demokrat Amir Syamsuddin, Wakil Ketua Umum Partai Demorkat Syarief Hassan, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan meminta untuk memberikan saran kepada Prabowo Subianto untuk tetap senantiasa mencerminkan sikap inklusif.

Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni juga menilai bahwa kampanye akbar Prabowo-Sandiaga tidak lazim lantaran dalam kampanye tersebut hanya didominasi oleh kelompok masyarakat tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement