Ahad 07 Apr 2019 20:45 WIB

Bulog Indramayu Genjot Penyerapan Gabah dan Beras

Bulog Indramayu genjot penyerapan gabah dan beras sesuai harga HPP

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petani di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu sedang menimbang gabah yang baru mereka panen, Kamis (28/3). Bulog Indramayu siap lakukan penyerapan maksimal untuk antisipasi anjloknya harga gabah.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Petani di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu sedang menimbang gabah yang baru mereka panen, Kamis (28/3). Bulog Indramayu siap lakukan penyerapan maksimal untuk antisipasi anjloknya harga gabah.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Bulog Indramayu terus menggenjot penyerapan gabah dan beras. Penyerapan pun dilakukan sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP).

Wakil Kepala Bulog Indramayu, Hardian Dendar Dinata, menyebutkan, realisasi penyerapan per 6 April 2019 sudah mencapai 1.700 ton setara beras. Sedangkan target penyerapan Bulog Indramayu pada tahun ini mencapai 32 ribu ton setara beras. 

Baca Juga

"Kita terus genjot penyerapan," kata Hardian kepada Republika, Ahad (7/4).

Hardian mengatakan, dalam melakukan penyerapan itu, pihaknya menggunakan HPP yang telah ditentukan. Untuk gabah kering panen (GKP), HPP-nya mencapai Rp 4.070 per kg. Sedangkan HPP gabah kering giling (GKG), saat ini Rp 5.115 per kg dan HPP beras Rp 8.030 per kg.

Terpisah, Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, berharap agar Bulog bisa menyerap gabah petani secara maksimal. Hal itu untuk mengatasi turunnya harga gabah di masa puncak panen raya seperti sekarang.

"Kami berharap Bulog bisa menyerap hasil panen sebanyak-banyaknya," tukas Sutatang.

Sutatang mengatakan, harga GKP di tingkat petani semula berkisar antara Rp 3.500 – Rp 3.800 per kg. Namun, sejak ada kunjungan menteri pertanian dalam kegiatan Panen Padi dan Serap Gabah Petani di Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg, beberapa hari yang lalu, harga gabah mengalami sedikit kenaikan.

Sutatang menyebutkan, harga GKP yang semula di kisaran Rp 3.500 – Rp 3.800 per kg di tingkat petani, kini naik di kisaran Rp 3.900 – Rp 4.000 per kg. Sedangkan GKP dengan kualitas yang bagus, harganya bahkan mencapai Rp 4.100 per kg.

Sutatang mengakui, saat ini masih ada GKP yang hanya dihargai Rp 3.700 per kg. Namun, menurutnya kualitas GKP tersebut memang rendah. Dia menjelaskan, gabah tersebut berasal dari padi yang sebelumnya roboh akibat hujan dan angin.

"Pembeli juga kan melihat kualitas gabahnya," tukas Sutatang.

Sutatang memperkirakan, luas areal panen di Kabupaten Indramayu saat ini baru sekitar 50 persen dari total luas tanam. Menurutnya, puncak panen raya akan berlangsung pada April ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement