Ahad 07 Apr 2019 19:40 WIB

Petani Indramayu Diimbau Percepat Musim Tanam Gadu

Petani diminta percepat musim tanam gadu untuk menghindari ancaman kekeringan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah petani sedang menyiapkan lahan di sawahnya untuk ditanami padi di musim gadu, di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (11/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah petani sedang menyiapkan lahan di sawahnya untuk ditanami padi di musim gadu, di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Menghadapi musim kemarau, para petani di Kabupaten Indramayu diimbau melakukan percepatan musim tanam gadu 2019. Hal itu untuk menghindari ancaman kekeringan.

"Kami mengimbau petani segera percepat pelaksanaan tanam gadu," ujar Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, Ahad (7/4). 

Baca Juga

Menurut Sutatang, percepatan musim tanam gadu itu dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan pada tanaman padi. Pasalnya, musim tanam gadu bersamaan dengan musim kemarau.

Untuk petani yang sudah selesai panen, diimbau segera melakukan persemaian. Sedangkan petani yang menjelang panen, bisa melakukan percepatan masa tanam dengan sistem culik. Yakni, membuat persemaian ketika panen belum dimulai agar benih yang disemai itu nantinya bisa langsung siap ditanam saat panen selesai.

Berdasarkan pantauan Republika, percepatan tanam di antaranya sudah dilakukan petani di sejumlah daerah, seperti Kecamatan Sindang dan Kroya. Namun, petani di sejumlah daerah lainnya terlihat masih fokus pada aktivitas panen yang mereka lakukan.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, musim kemarau tahun ini datang lebih cepat dibandingkan kondisi normalnya. Hal itu akibat pengaruh El Nino.

"El Nino yang terjadi pada akhir 2018 hingga sekarang, mengakibatkan jumlah curah hujan dibawah normal. Akibatnya, awal musim kemarau lebih maju dari kondisi normalnya," kata Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Izyn.

Faiz menyebutkan, sebagian kecamatan di Kabupaten Indramayu bahkan sudah memasuki musim kemarau sejak Maret dasarian I hingga Maret dasarian III. Sedangkan sebagian kecamatan lainnya, masuk musim kemarau pada April dasarian II hingga Mei dasarian I.

Masuknya musim kemarau pun membuat hujan sudah jarang turun di sebagian kecamatan di Kabupaten Indramayu. bahkan, suhu udara pun terasa panas menyengat sejak pagi hingga sore hari. 

"Suhu udara maksimumnya mencapai 34 derajat celsiun," terang Faiz.

Menghadapi kondisi tersebut, Faiz pun mengimbau para petani agar menyesuaikan pola tanamnya. Dengan demikian, tanaman bisa terhindari dari ancaman kekeringan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement