REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) meminta para pendukungnya bekerja secara optimal menjelang pencoblosan nanti. Hal ini disampaikannya saat menghadiri kirab karnaval politik di Kota Tangerang, Ahad (7/4).
"Kita ini waktunya tinggal berapa hari? Tinggal 10 hari. Jangan kasih kendor. Jangan kasih kendor. Harus terus gaspol, setuju?," kata Jokowi saat berorasi, yang langsung disambut tepuk tangan para pendukungnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, dalam merayakan pesta demokrasi ini harus diisi dengan kegembiraan. Ia tak ingin, pesta demokrasi justru menciptakan berbagai ketakutan di masyarakat. "Jangan sampai dengan adanya pesta demokrasi diciptakan ketakutan-ketakutan. Jangan sampai dalam pesta demokrasi justru marah-marah," ujarnya.
Begitu pula, dengan berbagai berita hoaks dan fitnah. Ia mengajak para pendukungnya turut membersihkan berbagai berita hoaks dan fitnah yang beredar di masyarakat.
"Oleh sebab itu, alumni-alumni Pangudi Luhur ini pada membawa sapu, sapu ini untuk membersihkan hoaks, hasutan, korupsi. Inilah simbolnya sapu harus bersih," tambah Jokowi.
Jokowi pun kemudian mencontohkan sejumlah isu hoaks yang beredar jika dirinya menang. Di antaranya yakni isu penghapusan pendidikan agama, pelarangan adzan, serta pelegalan pernikahan sejenis.
"Jangan sampai kita terkena hasutan fitnah, terkena hoaks, ada yang menyampaikan nanti kalau Jokowi Maaruf menang pendidikan agama akan dihapus. Bohong," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengajak pendukungnya untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara pada tanggal 17 April mengenakan kaus putih. "Kalau tidak punya baju putih, pakai baju lain juga tidak apa-apa, Pakai baju putih karena yang dicoblos pakai baju putih," ucap Jokowi.