Ahad 07 Apr 2019 14:50 WIB

Menurut HRS, Ini 10 Alasan Memilih Prabowo-Sandi

HRS mengutarakan hal tersebut dalam tayangan rekaman saat kampanye akbar Prabowo.

Rep: Umi Soliha/ Red: Ratna Puspita
Masa kampanye Prabowo-Sandi memadati halaman Gelora Bung Karno, Ahad (7/4).
Foto: Republika/Riza Wahyu Pratama
Masa kampanye Prabowo-Sandi memadati halaman Gelora Bung Karno, Ahad (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) menyebutkan sepuluh alasan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno layak menjadi presiden. HRS mengutarakan hal tersebut dalam tayangan rekaman saat kampanye akbar pasangan nomor urut 02 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Ahad (7/4).

"Kenapa Prabowo-Sandi di mana-mana disambut dengan antusias, mereka datang tanpa dibayar dan tanpa diiming-imingi hadiah? Pertama karena Prabowo-Sandi merupakan capres-cawapres hasil ijtima ulama," kata HRS. 

Baca Juga

Alasan kedua, dia menyebutkan, Prabowo-Sandi setia pada Pancasila dan UUD 1945 yang sejati untuk membela agama, bangsa, dan negara. Ketiga, Prabowo-Sandi bersedia menandatangani pakta integritas di hadapan para habaib dan ulama.

Keempat, HRS mengatakan, Prabowo-Sandi cinta dan hormat kepada ulama serta tegas menolak kriminalisasi ulama. Kelima, ia berpendapat, Prabowo-Sandi tidak memusuhi Islam dan agama lainnya.

Keenam, Prabowo-Sandi berakal sehat sehingga tidak memaksa orang gila untuk memilih dan tidak mengadu domba antar anak bangsa. Ketujuh, kata HRS, Prabowo-Sandi tidak membohongi rakyat.

Kedelapan, Prabowo-Sandi tidak melindungi PKI, paham liberal, dan aliran sesat dan maksiat. Kesembilan, Habib Rizieq menilai, Prabowo-Sandi jujur, tidak curang, dan tidak intimidasi terhadap siapa pun dalam memilih serta tidak melakukan kampanye hitam pada lawan politik.

Alasan terakhir, yakni Prabowo-Sandi membawa harapan baru ke arah lebih baik. "Sambutan antusias masyarakat dalam kampanye Prabowo-Sandi di berbagai daerah, merupakan indikasi kemenangan pasangan tersebut di Pilpres 2019 sudah semakin dekat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement