REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH- Banjir di sebagian wilayah di tiga kecamatan yaitu Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung berangsur surut. Akses jalan yang sempat terendam dan tidak bisa dilintasi kendaraan saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Berdasarkan pantauan, jalur Moch Toha-Dayeuhkolot tepatnya depan Pabrik Metro yang sebelumnya tidak bisa dilewati kendaraan. Saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Kemudian, akses jalan Dayeuhkolot-Banjaran sudah bisa dilintasi.
Meski begitu, jalan Andir-Katapang masih belum bisa dilintasi. Sebab masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter. Termasuk di jalan Siliwangi yang menghubungkan Dayeuhkolot-Ciparay masih terendam banjir dengan ketinggian 60 cm.
Di pemukiman warga, seperti di Kelurahan Andir, Baleendah dan Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot banjir masih merendam pemukiman dengan ketinggian bervariasi. Jika pada Kamis lalu (4/4), banjir di Bojong Asih merendam hingga akan mencapai jalan utama. Namun, saat ini banjir hanya sampai kantor Desa Dayeuhkolot.
Salah seorang warga, Herman (39) asal Kampung Jambatan RT 02 RW 09, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabuoaten Bandung mengungkapkan banjir di pemukiman warga di kelurahan Andir masih tinggi. Termasuk di jalan Andir-Katapang dengan ketinggian satu meter lebih.
Sehingga akses jalan terputus. "Banjir besarnya Kamis kemarin tapi kalau dengan pasang surut sampai kurang lebih tiga bulan," ujarnya saat ditemui di Baleendah, Ahad (7/4).
Ia mengungkapkan, jika warga banyak yang bertahan di rumah mereka masing-masing. Selain itu, menurutnya, saat ini warga memilih tidak mengeluh. Sebab sudah menjadi rutinitas tahunan banjir yang ada.
"Percuma ngomong juga, warga mengeluh minta bantuan tapi gak pernah sampai. Bahkan sejak Kamis kemarin tidak ada bantuan yang ia terima," katanya.
Menurutnya, saat ini ia berharap agar masalah banjir bisa tuntas terselesaikan. Sehingga masyarakat tidak lagi menjadi korban banjir.