REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Foto calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno yang mengibarkan bendera NU viral di media sosial. Sandiaga mengibarkan bendera warga nahdliyin tersebut dalam acara kampanye akbar di Stadion Semeru Lumajang pada Kamis (4/6) kemarin.
Foto tersebut mendapatkan tanggapan dari calon wakil presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin yang merupakan mantan Rais Aam PBNU. Menurut Kiai Ma'ruf, Sandiaga tidak selayaknya bertindak sewenang-sewenang terhadap NU.
"Ya sebenarnya dia tidak boleh dia mengeksploitir NU. NU saja tidak menggunakan bendera," ujar Kiai Ma'ruf saat ditemui usai menghadiri acara Silaturrahmi Akbar dan Deklarasi Jaringan Muda Mathla'ul Anwar di Tangerang, Sabtu (6/4) malam.
Menurut Kiai Ma'ruf, mungkin selama ini memang ada yang membawa bendera NU dalam acara kampanye politik, tapi yang mengibarkan bukan pelaku politiknya langsung melainkan hanya jamaah.
"Paling-paling ada oleh yang membawa jamaah. Tapi panitianya tidak pakai lambang NU. Apalagi bukan NU menggunakan. Itu akan ada gugatan dari kalangan NU," ucap Kiai Ma'ruf.
Pengibaran bendera NU itu sendiri telah diprotes oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang. Bahkan, PCNU Lumajang mengeluarkan nota keberatan kepada Sandiaga Uno pada Sabtu (6/4) kemarin. Menurut Kiai Ma'ruf, PBNU pasti mempunyai sikap yang sama.
"Ya pasti PBNU akan bersikap yang sama. Tapi kita serahkan ke Lumajang aja," kata Kiai Mustasyar PBNU ini.