Ahad 07 Apr 2019 05:14 WIB

JK: Mudah-mudahan Kepemimpinan Jokowi Berlanjut

JK menilai Jokowi memenuhi kriteria pemimpin yang tidak otoriter dan bebas dari KKN.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menjadi pembicara dalam Silahturahmi Kebangsaan yang digelar Jenggala Center di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto: Dok Setwapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menjadi pembicara dalam Silahturahmi Kebangsaan yang digelar Jenggala Center di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meyakini kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berlanjut. JK beralasan, itu karena sosok Jokowi yang memenuhi kriteria pemimpin yang tidak otoriter dan bersih dari nepotisme.

Menurutnya, kedua sifat tersebut harus dimiliki pemimpin jika suatu negara ingin terus maju. "Jadi mudah-mudahan akan berlanjut terus, dan saya yakin berlanjut terus kalau seperti itu," ujar JK saat menjawab dialog interaktif di acara Silaturahim Kebangsaan yang digelar Jenggala Center di Mataram, NTB, Sabtu (6/4).

Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf itu pun mengungkap pengalamannya selama menjadi wapres mendampingi Jokowi. Menurutnya, sosok Jokowi sangat demokratis dalam setiap pengambilan keputusan melalui rapat.

Ia menyebut dalam setahun lebih dari 200 kali rapat dilakukan Jokowi beserta jajaran kabinetnya. "Tentang Pak Jokowi karena ditanya, saya sudah 4,5 tahun sama-sama saya katakan tadi negara yang maju harus ah pemimpin tidak otoriter. Saya selama 4,5 tahun belum pernah satu pun cara ataupun memaksakan sesuatu, semuanya dengan rapat, artinya beliau sangat demokratis," ujark JK.

Tak hanya otoriter, JK juga memastikan Jokowi memenuhi satu kriteria penting lainnya, yakni bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Menurut JK, tidak pernah sama sekali Jokowi membicarakan proyek pribadi maupun mendahulukan sanak keluarganya. Selain itu, anak-anaknya pun berwirausaha yang tidak berhubungan dengan pemerintah

"Saya yakin beliau terhindar dari masalah korupsi karena beliau tdk pernh membicarakan proyek pribadi, nepotisme artiya mendahulukan pribadi, tahu kan pekerjaan (anak) yang tertua, jualan martabak, yang kedua pisang goreng, semua nggak ada hubungan dengan pemerintahan. Berarti pasti tidak ada KKN disitu," kata JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement