Sabtu 06 Apr 2019 22:21 WIB

HT: Anak Muda Perlu Berkaca dari Nenek Siti

Nenek Siti sudah berusia 77 tahun namun daya juangnya luar biasa.

bazar murah Perindo di Pasir Jambu, Bandung
Foto: istimewa
bazar murah Perindo di Pasir Jambu, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapapun yang ingin berhasil, harus berjuang untuk meraihnya. Sebab keberhasilan merupakan proses yang harus diperjuangkan terus-menerus, bukan sesuatu yang instan atau datang tiba-tiba.

Pesan itu disampaikan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo kepada masyarakat yang memadati Bazar Murah Perindo di Cilacap, Jawa Tengah, dalam siaran persnya, Kamis (4/4).

Baca Juga

"Harus rajin, harus punya dedikasi, harus punya semangat untuk berhasil," tutur Hary yang terjun langsung melayani masyarakat Cilacap melalui bazar murah rutin tersebut.

Selain bazar murah rutin, program aksi nyata Partai Perindo yang bergulir selama ini dan ditujukan guna membangun kesejahteraan masyarakat di Tanah Air, antara lain pemberdayaan dan pembinaan UMKM Gerobak Perindo berupa pemberian gerobak gratis disertai pelatihan dan pendampingan.

Bila memanfaatkan pelatihan, pendampingan dan Gerobak Perindo dengan baik, disertai doa dan kerja keras, Gerobak Perindo bisa mendatangkan pendapatan yang luar biasa, konkret dan nyata berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Hary mencontohkan UMKM binaan Perindo di Surabaya, yang semula berawal dari seorang pengangguran, memperoleh Gerobak Perindo, dilatih dan didampingi, saat ini penerima Gerobak Perindo itu berhasil memperoleh pendapatan hingga Rp15 juta setiap bulan. Bahkan, bisa membuka cabang dan lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

"Partai Perindo berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan ekonomi kecil. Namun, bagaimanapun, setiap pihak yang diperjuangkan harus mau berusaha, mau bekerja keras, mau terus maju biar ada perkembangan," ungkap Hary.

Semangat itulah yang dilihatnya dari sosok Siti, seorang nenek 77 tahun yang datang membeli beras di Bazar Murah Perindo Cilacap. Di usianya yang sudah renta, Siti masih bekerja membanting tulang dengan berdagang.

Demi menambah penghasilan untuk anak dan cucunya, Siti bahkan nyambi menerima cucian dari tetangga. Penghasilannya Rp 15 ribu - Rp 20 ribu setiap harinya.

"Menunjukkan suatu fighting spirit. Saya rasa ini suatu pesan yang baik bagi anak muda, yang tua saja mau berusaha, bekerja keras tanpa pamrih untuk kehidupan anak dan cucunya. Apalagi yang muda, harus lebih bekerja keras," katanya.

Ketua Umum Kartini Perindo Liliana Tanaja Tanoesoedibjo menambahkan kaum perempuan harus bisa mencontoh Nenek Siti. "Kaum perempuan harus meningkatkan produktivitasnya. Kita lihat ibu ini sudah 77 tahun, tapi daya juangnya luar biasa. Dari muda sampai sekarang bekerja menghidupi anak dan cucunya," tutur Liliana.

Liliana yang juga Caleg DPR RI Dapil II DKI Jakarta itu pun berpesan agar generasi muda bisa terinspirasi kegigihan Nenek Siti. "Melihat Bu Siti bekerja, anak-anak muda harus tergugah untuk bekerja juga. Jangan diam saja melihat Bu Siti bekerja sampai 77 tahun," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement