Sabtu 06 Apr 2019 11:42 WIB

Politikus PDIP: Opini Curang Pilpres Berbahaya

Charles krisitis pernyataan Prabowo soal kemenangan dengan selisih 25 persen.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Charles Honoris
Foto: ANTARA
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Charles Honoris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan, opini yang berusaha dibangun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bahwa pemilihan presiden berpotensi diwarnai kecurangan sangat berbahaya. Bukan hanya karena telah memperkeruh situasi politik yang semakin panas menjelang hari pencoblosan, melainkan juga berpotensi menciptakan konflik

"Berpotensi membuat konflik jika hasil akhir pemilu tidak sesuai keinginan mereka," kata Charles di Jakarta, Sabtu (6/4).

Baca Juga

Charles menyebut pernyataan Prabowo bahwa mereka harus menang dengan selisih suara minimal 25 persen karena belasan persen suara akan dicuri adalah rangkaian dari opini kecurangan yang coba dibangun kubu pasangan 02 untuk mendelegitimasi pemilu.

"Cara ini sebelumnya kerap digunakan oleh BPN dengan menyuarakan pernyataan yang sangat maksa bahwa hanya kecurangan yang bisa mengalahkan 02," ujarnya.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini mengingatkan bahwa sekarang ini bukan era Orde Baru saat penguasa bisa dengan seenaknya mengatur hasil pemilu. Lagipula semua lembaga survei menempatkan elektabilitas 01 jauh di atas 02.  "Seharusnya kami yang takut suaranya dicuri, bukan sebaliknya," ujar Charles.

Mengutip hasil survei SMRC pada Januari 2019, Charles mengatakan mayoritas, sekitar 80 persen, publik percaya pada integritas KPU dalam menyelenggarakan pemilu. Dengan demikian, opini kecurangan pemilu jelas bertentangan dengan opini masyarakat luas.

"Janganlah setelah melihat banyak survei yang memprediksi 02 kalah telak, lantas opini kecurangan ini dibangun. Upaya itu pasti akan sia-sia karena mandat kekuasaan datangnya dari rakyat, bukan dari elit yang mulai teriak curang saat dirinya terjepit," katanya.

Charles meminta KPU tetap fokus bekerja dan tidak terpengaruh oleh opini-opini yang dibangun untuk mendeligitimasi penyelenggaraan pemilu yang tinggal beberapa hari ke depan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement