Sabtu 06 Apr 2019 04:07 WIB

Prabowo: Nasib Suatu Bangsa Ditentukan oleh Guru

Menurutnya, ada yang tidak tepat dalam sistem pendidikan Indonesia

Rep: Ali Mansur/ Red: Esthi Maharani
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengatakan, salah satu nasib sebuah bangsa ditentukan oleh para guru. Sebab, para guru di sebuah negara menjadi kunci penting dalam mencerdaskan generasi bangsa. Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri acara deklarasi dukungan Gerakan Elaborasi Rektor, Akademisi, Alumni dan Aktivis Kampus, di Balai Kartini, Jakarta Selatan.

"Karena memang suatu bangsa nasibnya masa depannya sejarahnya akan ditentukan oleh guru-guru. Kalau guru-guru mengajarkan bangsa itu untuk menjadi bangsa yang kalah maka bangsanya akan kalah," kata Prabowo, Jumat (5/4) malam.

Prabowo menambahkan, jika guru-guru ajarkan murid-muridnya curang mencuri maka bangsanya akan curang. Kalau guru-guru ajarkan murid-muridnya jadi penakut, maka bangsa akan jadi penakut. Maka kelangsungan bangsa Indonesia adalah berada pada guru-guru.

Menurutnya, ada yang tidak tepat dalam sistem pendidikan Indonesia. Keterbatasan pendidikan menjadi kendala utama yang dihadapi oleh generasi bangsa. "Saya merasa bener-benar bangsa kita dalam suatu persimpangan, bangsa yang kita alami sekarang, pendidikan keterbatasan investasi biaya dan sebagainya mencerminkan kondisi bangsa," ungkapnya.

Melihat fenomena itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai jika Indonesia jika diartikan sebagai tubuh manusia sedang sakit. Ia juga menilai negara kita dalam keadaan tidak sehat dalam semua ukuran. "Kesimpulan saya didasarkan atas bukti. Dan saya bersyukur malam ini saya berhadapan dengan para cendekiawan, yang saya kira dididik untuk mempelajari dan menganalisa bukti fakta," tutup Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement