Jumat 05 Apr 2019 16:36 WIB

Kampus Muhammadiyah Diminta Sesuaikan dengan Zaman

Dari sekitar 5.400 kampus, 12 persennya merupakan kampus Muhammadiyah.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Muhammadiyah Purwokerto memperingati milad ke 54 di gedung  Uhkuwah Islammiyah UMP, Jumat (5/4). Hadir dalam acara tersebut Sekretaris  Umum PP Muhammadiyah, Dr H Abdul Mu’ti M Ed, untuk memberikan tausyiyah.
Foto: republika/eko widiyatno
Universitas Muhammadiyah Purwokerto memperingati milad ke 54 di gedung Uhkuwah Islammiyah UMP, Jumat (5/4). Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Dr H Abdul Mu’ti M Ed, untuk memberikan tausyiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pengelola Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Tanah Air, harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Hal itu disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti M  dalam tausiyah Milad ke 54 Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jumat (5/4).

Salah satu yang disiapkan, antara lain mengenai program digitalisasi perguruan tinggi. ''Dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, mahasiswa tak perlu lagi harus selalu hadir di kampus untuk mengikuti kuliah, karena kuliah bisa dilaksanakan jarak jauh dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi,'' kata dia.

Baca Juga

Dia menyebutkan, perguruan tinggi Muhammadiyah, sejauh ini telah banyak membantu tugas negara meningkatkan kualitas SDM di Tanah Air. Bahkan mengutip pernyataan seorang pejabat negara, NKRI akan mengalami kekurangan SDM yang berkualitas bila Muhammadiyah tidak membuka amal usaha di bidang pendidikan tinggi.

''Saat ini, jumlah PTM di Tanah Air memang cukup banyak. Dari sekitar 5.400 perguruan tinggi negeri, swasta dan PTA di Indonesia, 12 persennya merupakan PT Muhammadiyah,'' katanya.

Dalam kesempatan itu, Abdul Muti juga mengaku kagum dan bangga dengan perkembangan UMP yang cukup pesat. ''Tidak mudah, satu perguruan tinggi bisa berkembang pesat di lokasi yang secara geografis sulit dijangkau. Namun ditempat ini, ternyata ada perguruan tinggi Muhammadiyah Purwokerto yang sangat membanggakan,''' katanya.

Rektor UMP Anjar Nugroho, dalam acara yang juga dihadiri jajaran pimpinan UMP, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas, Pimpinan Daerah Aisiyah Banyumas, serta Organisasi Otonom Muhammadiyah di Banyumas, mengungkapkan rasa syukur atas milad ke 54 UMP. ''Dengan usia ke 54, UMP termasuk termasuk cukup senior di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia,'' kata dia.

Anjar menyebutkan, PTM yang paling tua di Indonesia adalah UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) yang tahun ini memperingati milad ke 64. Kemudian UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) yang saat ini memperingati milad 61. ''Perlu diketahui, UMS itu yang mendirikan UMJ. Kemudian UMP, yang mendirikan adalah UMS. Jadi UMP ini, merupakan cucunya UMJ,'' katanya.

Lepas dari masalah usia berdirinyta, Anjar menyebutkan, UMP saat ini sudah cukup besar. Demikian juga dengan kualitas pendidikannya, UMP saat ini menduduki ranking yang ke 6 PTS terbaik di tingkat nasional berdasarkan Unirank. Bahkan untuk seluruh PTS, PTN dan PTA di Indonesia yang berjumlah 5.406 PT, UMP berada di ranking 40.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement