REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA — PT Angkasa Pura II (Persero) meresmikan Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya. Sejak beroperasi, terminal baru ini memiliki desain yang megah dan modern membuat Bandara Tjilik Riwut menjadi ikon baru bagi Kalteng.
Terminal baru memiliki luas 29.124 meter persegi dan dapat menampung hingga 2.200 orang per hari, jauh lebih luas dibandingkan dengan terminal lama yang luasnya hanya 3.865 meter persegi berkapasitas 600 orang per hari. Dari sisi desain, jelas terlihat perbedaan di mana terminal baru bernuansa modern dengan dominan warna putih dan tetap mengedepankan kearifan lokal.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pengoperasian terminal baru ini dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi penumpang pesawat di Bandara Tjilik Riwut. Sekaligus dapat meningkatkan konektivitas transportasi udara di Kalteng.
“Terminal baru akan menarik minat maskapai untuk membuka rute-rute baru dan kami akan memanfaatkan momentum tersebut agar lebih banyak lagi penerbangan dibuka di Palangkaraya,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Jumat (5/4).
Menurutnya dalam mengembangkan dan mengoperasikan bandara diyakini jumlah penumpang di Bandara Tjilik Riwut akan semakin meningkat secara maksimal setiap tahunnya. Tercatat pada tahun lalu, jumlah penumpang bandara tersebut sekitar 1 juta penumpang dan nantinya diperkirakan akan mencapai 8 juta penumpang seiring dengan pengembangan yang dilakukan.
Untuk it, AP II akan menyiapkan investasi mencapai Rp 480 miliar di antaranya untuk pengembangan terminal, serta runway dari saat ini panjang 2.600 meter menjadi 3.000 meter.