Kamis 04 Apr 2019 19:08 WIB

Respons TJSP Sleman Masih Lambat

Bantuan diserahkan selang dua bulan dari kejadian.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Penyerahan bantuan dari Forum Tanggung Jawab Perusahaan (TJSP)  Kabupaten Sleman kepada Pemerintah Desa Tirtomartani di Kantor PD BPR Bank  Sleman, Selasa (1/4).
Foto: Pemkab Sleman
Penyerahan bantuan dari Forum Tanggung Jawab Perusahaan (TJSP) Kabupaten Sleman kepada Pemerintah Desa Tirtomartani di Kantor PD BPR Bank Sleman, Selasa (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman memang sudah miliki Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP). Sayangnya, respons TJSP dalam pananggulangan masalah-masalah sosial terbilang maih lambat.

Untuk penanganan masyarakat terdampak banjir pada 29 Februari 2019, misalnya, penyerahan bantuan baru dilakukan pada Selasa (1/4) kemarin. Artinya, bantuan diserahkan selang dua bulan dari kejadian.

Bantuan dana senilai Rp 10 juta itu diserahkan Forum TJSP Kabupaten Sleman itu diserahkan ke Pemerintah Desa Tirtomartani di Kecamatan Kalasan. Bantuan diserahkan di Kantor PD BPR Bank Sleman.

Ketua Forum TJSP Kabupaten Sleman, Muhammad Sigit mengatakan, bantuan itu merupakan sumbangan anggota-anggota. Ada PD BPR Bank Sleman dan PUDAM Tirta Sembada Kabupaten Sleman.

"Bantuan ini mungkin tidak seberapa, tapi kami berharap bisa meringankan warga Tirtomartani yang rencananya akan melakukan renovasi talud," kata Sigit, Selasa (2/4).

Ia berharap, penyerahan bantuan ini dapat mendorong perusahaan lain yang ada di Forum TJSP di Kabupaten Sleman. Utamanya, untuk bisa mengalokasikan keuntungan perusahaan dalam bidang sosial.

Tentu harus disyukuri adanya bantuan tersebut. Tapi, jika dilihat di sekitaran lokasi, tampaknya masyarakat sendiri sudah melakukan langkah-langkah renovasi talud, jauh sebelum bantuan ini datang.

Bahkan, jika belum terlaksana, justru respon Pemerintah Desa Kalasan yang mengundang pertanyaan. Namun, sudah terlihat adanya usaha-usaha perbaikan talud, yang menjadi salah satu penyebab banjir.

Meski begitu, tetap saja, selang waktu dua bulan tentu cukup lambat.Terlebih, selang dua bulan tersebut, DIY sudah mengalami sejumlah kejadian bencana lain, termasuk yang terjadi di Kabupaten Sleman.

Pada 17 Maret 2019 lalu, DIY alami bencana banjir dan tanah longsor, yang turut berdampak di sejumlah titik Sleman. Sebelumnya, 13 Maret 2019, bahkan lokasi yang sama dihantam bencana angin kencang.

Walau dampak utama dirasakan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul, sejumlah titik di Kabupaten Sleman turut merasakan dampaknya. Selain Kabupaten Kulonprogo dan Kota Yogyakarta, tentu.

Tentu benar jika dikatakan penanganan bencana tidak cuma harus dilakukan pada saat bencana terjadi. Tapi, jika bantuan itu diserahkan selang dua bulan dari kejadian, tentu ada pengurangan kemanfaatan.

Terlebih, bantuan bukan sebagai dorongan langkah-langkah mitigasi. Padahal, penyerahan bantuan melibatkan BPBD Kabupaten Sleman, yang tentu lebih memahami tata guna bantuan-bantuan seperti itu.

Ya, penyerahan bantuan sendiri disaksikan langsung Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman. Turut hadir Dirut PUDAM Tirta Sembada dan perwakilan Bapedda.

Meski begitu, Sekdes Tirtomartani, Tomy Nugraha, tetap bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Ia membenarkan kalau bantuan akan dialokasikan kepada renovasi talud.

"Talud sebelah utara yang terdampak banjir beberapa waktu lalu," ujar Tomy.

Namun, di sela-sela sambutan, Ketua Forum TJSP Kabupaten Sleman sempat mengakui jika penyaluran bantuan untuk bidang sosial belum maksimal. Ia merasa, itu lantaran Forum TJSP belum lama terbentuk.

Untuk itu, ia mendorong perusahaan-perusahaan agar siap dan sedia mengalokasikan keuntungan perusahaan. Utamanya, demi membantu penanganan dan penanggulangan masalah-masalah sosial.

"Untuk membantu program-program kemanusiaan seperti bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sleman," kata Sigit.

Bahkan, sebenarnya optimalisasi Forum TJSP Kabupaten Sleman sudah diamanahkan Bupati Sleman. Hal itu malah sudah disampaikan Sri Purnomo saat pertama kali Forum TJSP Kabupaten Sleman ada.

Pertengahan tahun lalu, Sri berpesan, agar kehadiran Forum TJSP dapat lebih membuat bantuan-bantuan tersalurkan lebih cepat dan tepat sasaran. Sebab, jika tidak, bisa menimbulkan ketidakmerataan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement