Kamis 04 Apr 2019 16:09 WIB

'Empat Pilar Kembalikan Arah Reformasi'

Saat ini Indonesia dinilai sedang berjalan keluar dari rel yang pernah dicita-citakan

Anggota MPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Alimin Abdullah, saat kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI, Senin (1/4).
Foto: dokpri
Anggota MPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Alimin Abdullah, saat kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana mengangkat gagasan mengenai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan sebuah kesadaran dan keprihatinanreformasi bangsa Indonesia selama 15 tahun yang tidak sesuai dengan harapan rakyat. 

"Bahkan saat ini Indonesia telah dan sedang berjalan keluar dari rel yang pernah dicita-citakan oleh pendiri republik ini dan tak menentu ujung akhirnya," ujar anggota MPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Alimin Abdullah, saat kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI, Senin (1/4).

Gagasan ini, kata dia, hendaknya diartikan sebagai peringatan bagi bangsa Indonesia dengan menempatkan kembali arah reformasinya ke atas jalur sejarah, sebagaimana diletakkan oleh para pendiri bangsa. Serta diteguhkan kembali oleh konsensus nasional oleh generasi-generasi sesudahnya.

"Menyadari pengalaman reformasi tidak menunjukkan arah sebagaimana kehendak rakyat, maka timbulah gagasan untuk menggali kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila berikut penjabarannya dalam Undang-Undang Dasar 1945," katanya. 

Sebagaimana yang digagas oleh Taufik Kiemas, yang menyebutnya sebagai Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Empat pilar ini adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. "Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh," katanya.

Empat tiang penyangga di tengah ini disebut soko guru yang kualitasnya terjamin sehingga pilar ini akan memberikan rasa aman tenteram dan memberi kenikmatan, yang menjamin terwujudnya kebersamaan dalam hidup bernegara. "Rakyat akan merasa aman terlindungi sehingga merasa tenteram dan bahagia," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement