REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin mengkritik program pembangunan rumah yang dicanangkan pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-sandiaga Uno. Dia menilai, hal tersebut merupakan program yang tidak realistis.
"Kalau ada yang mengidekan itu 3 juta, padahal tidak punya pengalaman, ide gila itu," kata Ma'ruf Amin saat melakukan kampanye terbuka di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (2/4).
Ma'ruf menyebut jika janji kampanye itu merupakan program tandingan calon presiden (capres) pejawat. Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, apa yang digagas oleh Presiden Jokowi satu tahun satu juta rumah lebih masuk akal.
Sebabnya, ia mempertanyakan dasar janji dilontarkan tersebut mengingat jumlah pembangunan dua kali lipat dari yang dilakukan pemerintah saat ini. Dia juga meminta masyarakat untuk bersikap kritis atas janji manis yang ditawarkan kandidat kepala negara.
"Artinya tidak punya pengalaman tapi dia punya target. Yang punya pengalaman saja hanya menarget 1 tahun, 1 juta, 5 tahun 5 juta," kata Ma'ruf.
Sebelumnya, wacana pembangunan tiga juta rumah dilontarkan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara. Dia menilai, masalah perumahan menjadi salah satu fokus dari paslon 02. Hal itu melihat pada kebutuhan perumahan yang terus meningkat tiap tahunnya.