REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) DIY yang menggunakan e-commerce dalam pemasaran produknya masih rendah. Untuk itu, para pelaku usaha atau UMKM di DIY didorong untuk menuju go digital.
"Dengan e-commerce, sama saja dengan membuka cabang dibanyak tempat sekaligus, sehingga lebih efisien dan praktis," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah DIY, Srie Nurkyatsiwi.
Ia mengatakan, di era digital ini e-commerce telah menjadi kebutuhan bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Walaupun begitu, kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam e-commerce ini juga harus ditingkatkan.
Tentunya, peningkatan SDM sendiri dilakukan dengan berbagai pembinaan terhadap pelaku usaha atau UMKM tersebut. Dalam hal ini yakni selain pembinaan dalam cara memasarkan produk, kualitas produk juga harus diperhatikan.
Pasalnya, e-commerce tidak akan bergun jika pelaku UMKM tidak menjaga kualitasnya. "Jadi, dalam upaya peningkatan UMKM naik kelas dan go digital, harus ada pembinaan yang menyeluruh dimulai dari hulu, middle sampai dengan hilir," kata Siwi.
Ia menjelaskan, pembinaan dibagian hulu dilakukan mulai dari kualitas, kontinuitas, kapasitas produksi, mutu desain produk, inovasi teknologi hingga pengemasan produk. Sementara, dibagian tengah atau middle diarahkan pada upaya dalam pembimbingan dalam mengakses pembiayaan produktif. Baik dari lembaga keuangan maupun koperasi, termasuk dengan e-financing dan e-payment.
Selain itu, juga perlu pembinaan yang mencakup pemberdayaan UMKM dari sisi sertifikasi dan standarisasi produk, hak cipta hingga hak merek. "Dibagian hilir, fasilitasi diberikan kepada UMKM dalam hal promosi produk melalui pameran," ujarnya.