Selasa 02 Apr 2019 15:33 WIB

Maruf Jelaskan Soal Pengadangan Pendukung Prabowo di Madura

Maruf berniat untuk ziarah ke Raden Zuhro Prajoto di Pamekasan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Cawapres Kiai Maruf Amin bersama Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dalam kampanye di Lapangan Nasional Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (2/4).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Cawapres Kiai Maruf Amin bersama Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dalam kampanye di Lapangan Nasional Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menjelaskan pengadangan yang dilakukan oleh pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga saat akan berziarah ke Makam Raden Zuhro Prajoto Jemberingin, Pamekasan, Madura, Senin (2/4). Menurut Kiai Ma'ruf, pengadangan yang dilakukan pendukung Prabowo tersebut terjadi setelah Kiai Ma'ruf menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Ahmad Yani, Sumenep, Madura.

"Jadi saya kan sudah kampanye di Sumenep, lapangan penuh. Saya pulang itu kan mau ziarah. Jadi yang saya ziarahi itu mbah saya. Namanya Raden Zuhro," ujar Kiai Ma'ruf saat ditemui di sela-sela safari politiknya di Lombok Tengah, Selasa (2/4) malam.

Ia menjelaskan memiliki darah Madura dari garis neneknya yakni istri dari Raja Kerajaan Sumedang. Namanya yakni Nyai Ratu Harisbaya. Dari silsilahnya, diketahui ia merupakan anak Raden Zuhro Prajoto Jemberingin, Pamekasan.

"Nah itu kan saya ada jalurnya. Jadi saya diberitahu saya ziarah. Orang ziarah kok dihalangin. Itu juga aneh kan. Orang ziarah dihalangin, tapi saya terus silaturahim dengan keluarga di situ, tokoh-tokoh ketemu, sekarang mereka marah. Marah sekali," ucap Kiai Ma'ruf.

Kendati demikian, menurut dia, kejadian pengadangan tersebut bukan tidak ada hikmahnya. Karena, warga Madura justru semakin kondusif setelah kejadian tersebut. Dia pun yakin warga Madura akan banyak yang beralih mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Jadi sekarang, justru Madura semakin kondusif dengan peristiwa kemarin. Saya memang tidak melanjutkan ziarah karena malam. Jalannya kurang bagus. Jadi kita beresin dulu jalannya. Nanti baru ke sana lagi ziarah," kata Kiai Ma'ruf.

Sebelumnya diberitakan, Kiai Ma'ruf sempat diadang oleh ratusan pendukung Prabowo saat melakukan safari politik di Pulau Madura, Senin (1/4) kemarin. Pengadangan tersebut terjadi saat Kiai Ma'ruf berencana untuk berziarah ke makam Raden Zuhro Prajoto di Pamekasan.

Namun, saat Kiai Ma'ruf dan rombongannya melwati Pamekasan, tiba-tiba terdapat ratusan warga yang menerikkan nama Capres Prabowo Subianto dari pinggir jalan. "Prabowo, Prabowo, Prabowo," ujar sekelompok warga sembari menunjukkan dua jari ke rombongan Kiai Ma'ruf.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, aksi pendukung Prabowo tersebut dimulai sejak pukul 17.26 WIB. Awalnya para pendukung tersebut hanya menunjukkan dua jari dari pinggir jalan. Namun, saat rombongan Kiai Ma'ruf semakin mendekati lokasi Makam Raden Zuhro, mereka pun mulai melakukan pengadangan. Rombongan Kiai Ma'ruf pun terpaksa menghentikan laju kendaraannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement