Selasa 02 Apr 2019 14:09 WIB

Pemkot Bandung Bersihkan Sekolah Pascabanjir Bandang

Sejumlah dinas bekerja sama untuk menyelesaikan pembersihan sekolah

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Esthi Maharani
Kondisi terakhir SDN 106 Aji Tunggal Cijambe di Kelurahan Pasirendah, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa (2/4). Sekolah ini menjadi lokasi paling terdampak dari luapan air sungai Cicalobak pada Senin (1/4).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Kondisi terakhir SDN 106 Aji Tunggal Cijambe di Kelurahan Pasirendah, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa (2/4). Sekolah ini menjadi lokasi paling terdampak dari luapan air sungai Cicalobak pada Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kondisi terakhir SDN 106 Ajitunggal Cijambe masih dalam pembersihan pascabanjir bandang sungai Cicalobak, Kota Bandung, Senin (1/4). Sejumlah dinas bekerja sama untuk menyelesaikan pembersihan sekolah pada Selasa (2/4).

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Sihar Pandapotan menargetkan pembersihan selesai pada hari ini. Karena sekolah harus segera digunakan untuk proses belajar mengajar.

"Karena bersama Dinas PU (Pekerjaan Umum) jadi lebih cepet, materialnya banyak pakai alat berat, semoga sore ini bisa bersih. Sekarang dua kelas sudah bersih," kata Sihar pada Republika, Selasa (2/4).

photo
Kondisi terakhir SDN 106 Aji Tunggal Cijambe di Kelurahan Pasirendah, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa (2/4). Sekolah ini menjadi lokasi paling terdampak dari luapan air sungai Cicalobak pada Senin (1/4).

Dia menyebut semua titik di sekolah terkena dampak banjir bandang tersebut. Meski begitu, Sihar belum mengetahui berapa kerugian akinat bencana tersebut.

"Tembok yang roboh di belakang akan segera dibenerin, pakai karung pasir. Tingginya (tanggul) sudah 1,5 meter hampir 2 meter," jelasnya.

Banjir bandang menerjang sekolah pada Senin (1/4) sore. Saat itu, tanggul yang tepat berada di sekolah jebol akibat derasnya arus yang melewati sungan Cicalobak. Sihar memaparkan banjir tersebut akibat banyaknya material yang terbawa di sungai.

"Yang kemarin bikin roboh, yang menyumbat saluran sampai air bisa naik dan menekan tembok sampai roboh sudah dibenerin sudah lancar. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang roboh dan karung juga sudah cukup tebal," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement