Senin 01 Apr 2019 16:53 WIB

Harga Gabah Tingkat Petani di Lampung Turun

Penurunan harga gabah terjadi karena memasuki musim panen.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Pekerja menjemur gabah
Foto: Antara/Anis Efizudin
Pekerja menjemur gabah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di Lampung mengalami penurunan sebesar 7,90 persen dari Rp 5.117,76 per kg menjadi Rp 4.713,51 per kg pada Maret 2019. Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan juga mengalami penurunan sebesar 7,52 persen dari Rp 5.195,39 per kg menjadi Rp 4.804,59 per kg.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum, seperti biasanya memasuki musim panen terjadi penurunan harga gabah di tingkat petani dan tingkat penggilingan. “Pada Maret 2019 ini menjadi puncak musim panen, juga nantinya pada April ini panen masih berlangsung, harga gabah jadi turun,” kata Yeane Irmaningrum pada ekspose di Kantor BPS Lampung, Senin (1/4).

Baca Juga

BPS mencatat, harga gabah tertinggi di tingkat petani pada gabah kualitas GKP Rp 5.500 per kg terdapat di Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu dengan varietas Ciherang. Harga gabah tertinggi di penggilingan Rp 5.550 per kg terdapat di Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu dengan varietas Ciherang. Sedangkan harga terendah di tingkat petani pada kualitas GKP Rp 4.100 per kg di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah dengan varietas Melati dan tingkat penggilingan Rp 4.180 per kg terdapat di Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah dengan varietas Melati.

Yeane mengatakan, rata-rata komponen mutu hasil panen gabah yang diperjualbelikan menunjukkan hasil yang kurang baik dilihat dari kadar air (KA). Rata-rata KA kelompok gabah kualitas GKP tercatat 17,83 persen pada Februari dan 17,07 persen pada Maret. Sedangkan, rata-rata kadar hampa (KH) kelompok gabah kualitas GKP tercatat 5,09 persen pada Februari dan 5,25 persen pada Maret.

Menurut dia, selama Maret 2019, pergerakan rata-rata harga gabah tingkat petani cenderung menurun. Penurunan harga gabah tertinggi di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur sebesar 16,58 persen atau Rp 880 per kg. Disusul Kecamatan Seputih Raman, lampung Tengah turun 10,21 persen atau Rp 480 per kg, dan Kecamatan Gading Rejo, Pringsewu turun 9,44 persen atau Rp 566,67 per kg.

Mengenai beras, ia mengungkapkan selama Maret 2019, survei harga beras tertinggi di penggilingan mencapai Rp 10.500 per kg untuk kualitas premium. Sedangan harga beras terendah mencapai harga Rp 8.500 per kg beras kualitas medium. “Perbedaan kualitas beras medium dan premium dilihat dari kadar airnya,” kata Yeane.

Rata-rata harga beras di tingkat penggilingan kualitas premium mengalami peningkatan sebesar 2,30 persen dan kualitas medium naik 0,37 persen. Pemantauan harga beras dari selama Maret 2019 harga beras tertinggi di penggilingan Rp 10.500 per kg untuk beras premium jenis Ciherang berada di Trimurjo, Lampung Tengah. Sedangkan, harga beras terendah Rp 8.500 per kg kualitas medium jenis Muncul di Kecamatan Palas, Lampung Selatan.

BPS mencatat rata-rata harga beras kualitas premium naik sebesar 2,30 persen dari RP 9.800 per kg menjadi Rp 10.025 per kg. Rata-rata harga beras kualitas medium juga naik 0,37 persen dari Rp 9.008,33 per kg menjadi Rp 9.041,67 per kg. “Pada periode survei harga beras di penggilingan pada Maret 2019 tidak ditemukan beras kualitas asalan,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement