Senin 01 Apr 2019 14:45 WIB

Festival Wastra Nusantara Tampilkan Koleksi Kain Fatmawati

Ada sekitar 150 kain milik tokoh negara yang dipamerkan Festival Wastra Nusantara

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Bendera pusaka yang dijahit Ibu Fatmawati
Foto: ARNI
Bendera pusaka yang dijahit Ibu Fatmawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan Festival Wastra Nusantara. Festival ini menjadi salah satu wujud resolusi Kongres Kebudayaan Indonesia. Festival akan dilaksanakan pada tanggal 8-14 April 2019 di Museum Kepresidenan Republik Indonesia, Balai Kirti, Istana Bogor.

Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengatakan wastra merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang dinilai sangat penting dan bernilai tinggi karena setiap jenisnya memiliki sejarah dan makna masing-masing. Melalui wastra, dunia bisa mengetahui kekayaan budaya masyarakat Indonesia sejak masa lalu dan perkembangannya.

"Wastra ini salah satu kekayaan budaya yang luar biasa. Hampir seluruh kelompok etnik punya tradisi yang luar biasa," kata Hilmar dalam konferensi pers Festival Wastra Nusantara, di Kantor Kemendikbud, Senin (1/4).

Festival ini bukan pameran kain biasa, sebab wastra yang ditampilkan adalah milik tokoh negara. Bahkan, bukan hanya negarawan yang masih hidup saat ini namun juga koleksi milik Ibu Negara pertama Indonesia, Ibu Fatmawati.

Menurut Kurator Festival Wastra Nusantara, sekaligus perancang busana Samuel Wattimena festival ini sangat menarik karena berhasil membawa koleksi dengan rentang jauh yaitu dari Ibu Negara pertama sampai yang masih menjabat. Menurut dia, generasi muda perlu melihat koleksi yang penuh sejarah tersebut.

"Peragaan busana nanti juga akan diikuti oleh desainer dengan rentang waktu yang panjang. Anak kuliah fashion pun kita libatkan," kata Samuel menjelaskan.

Kepala Museum Kepresidenan RI Bogor, Amurwani Dwi Lestariningsih mengatakan akan ada sekitar 150 kain milik tokoh negara mulai Ibu Negara, Menteri, sampai milik Pakualaman. Pembukaan akan dilakukan pada 8 April 2019. Selain pameran, akan ada pula seminar dari para pakar kain salah satunya Samuel Wattimena. Ia mengatakan, animo masyarakat luar biasa terkait festival ini.

"Per malam tadi, Ahad (31/3) sudah ada 700 orang yang mendaftar untuk pembukaan di hari pertama, padahal kapasitas kita hanya 500-an," kata Amurwani.

Setiap kain yang ditampilkan tidak hanya ditunjukan keindahan seninya namun juga akan ditampilkan cerita masing-masing kain. Pihaknya pun telah bekerja sama dengan UMKM dan mereka bisa menjual kain karyanya di tempat yang telah disediakan di sekitar area pameran.

Amurwani menambahkan, acara akan berlangsung pada pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB. Festival dibuka untuk umum dan diharapkan para pengunjung menggunakan pakaian yang rapi. Tidak diperkenankan menggunakan kaus, celana jeans, dan sandal jepit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement