Senin 01 Apr 2019 08:22 WIB

Maluku Ekspor 2,7 Ton Ikan Tuna Segar ke Jepang

Ikan tuna segar itu memiliki nilai ekspor 16.700 dolar AS

Ikan tuna untuk komoditi ekspor (Ilustrasi)
Foto: JAKARTA.GO.ID
Ikan tuna untuk komoditi ekspor (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Sedikitnya 2,7 ton ikan tuna segar produksi Maluku diekspor ke Jepang dari Bandara Internasional Pattimura Ambon, Ahad (31/3). Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselanno, mengatakan nilai ekspor ikan tuna tesebut mencapai 16.700 dolar AS

Ekspor yang dilakukan PT. Maluku Prima Mandiri itu hanya transit di Jakarta setelah Pemprov Maluku dengan dukungan sejumlah pihak menangani transaksi tersebut secara terpadu. "Jadi nilai ekspor ikan tuna segar Maluku ke sejumlah negara pada tiga bulan terakhir ini mencapai 5 juta dolar AS atau hampir 50 persen dibandingkan pada 2018 yang digalakkan ekspor pada Februari 2018," ujarnya.

Dia mengakui setelah dibentuk tim peningkatan ekspor Maluku pada 8 November 2018, tim melaksanakan kesepakatan bersama ekspor terpadu yang dikenal dengan Pelayanan 247. Pelayanan ekspor 247 artinya semua pihak siap memberikan pelayanan selama 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam sepekan tanpa libur hingga produk ekspor tiba di negara tujuan.

Tim ini diketuai Asisten III Setda Maluku Zulkifli Anwar beranggotakan Dinas Perindag, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Badan Karantina Ikan, Bea dan Cukai, PT.Pelindo, PT. Angkasa Pura, Bank Indonesia Perwakilan Ambon, dan pihak-pihak terkait lainnya. Sistem pelayanan 247 juga menjamin seluruh dokumen ekspor yang dibutuhkan dapat diselesaikan dalam waktu cepat. Termasuk saat barang akan diberangkatkan melalui pelabuhan maupun bandara di Ambon menuju negara tujuan.

Menurut dia, dampak lain dari terobosan tim peningkatan ekspor Maluku dan penerapan pelayanan 247 adalah komoditi laut lainnya seperti kepiting bakau hidup dari kabupaten Kepulauan Aru saat ini diekspor ke Singapura dan Malaysia. Selain itu, komoditi perkebunan seperti pala, cakang cengkih, dan damar juga diminati sejumlah negara. "Maluku saat ini kembali mengalami peningkatan ekspor, menyusul sempat terpuruk karena dampak tragedi kemanusiaan pada 1999," tandas Elvis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement