Senin 01 Apr 2019 00:50 WIB

Emil Dardak: Jokowi Jalankan Pekerjaan dengan Tulus

Kerja tulus menurut Emil membuat Jokowi mampu meyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal.

Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Emil Elestianto Dardak berpidato saat Milad ke-106 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Ahad (18/11/2018).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Emil Elestianto Dardak berpidato saat Milad ke-106 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Ahad (18/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak berpandangan Presiden Joko Widodo selama menjalankan pekerjaannya selalu menjalankan dengan tulus. Sehingga, mampu diselesaikan sesuai jadwal. Emil mencontohkan pembangunan Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, yang sempat terkendala memindahkan sejumlah kepala keluarga tetapi dapat diselesaikan dalam waktu enam bulan saja.

"Padahal, sebagai presiden bisa saja dilakukan secara represif untuk memindahkan warga, namun hal itu tidak dilakukan dan ternyata berhasil," kata Emil di hadapan kalangan milenial yang tergabung dalam wadah Ini Kerjaku di Jakarta, Ahad (31/3).

Baca Juga

Emil mengatakan melalui pendekatan yang dilakukan Jokowi, warga yang masih di lokasi dapat dipindahkan. Sedangkan, M Lutfi, menteri perdagangan pada 2014, mengatakan, Presiden Jokowi memiliki determinasi yang luar biasa untuk menyelesaikan persoalan. "Ini tentunya membutuhkan dukungan dari pembantunya (menteri) yang harus bisa mengikuti kerja keras bosnya," ujar Lutfi.

Menjawab pertanyaan dari peserta dialog yang mengkhawatirkan persaingan SDM dengan hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN, Emil mengatakan, kenyataannya justru sebaliknya SDM asal Indonesia yang banyak berkiprah ke berbagai negara ASEAN. "Mengingat latar belakang saya insinyur, saya jamin tidak mudah insinyur dari luar negeri bisa masuk ke Indonesia mengingat kita punya organisasi PII (Persatuan Insinyur Indonesia--Red) dan ada dewan yang mengaturnya, ujar Emil.

Sedangkan, Lutfi menunjuk kinerja pemerintah dari stabilitas ekonomi yang sehat dilihat dari besaran utang luar negeri di kisaran 25-27 persen. Lutfi tidak memerinci apa yang dimaksud dengan utang luar negeri 25-27 persen. Apakah dari produk domestik bruto atau APBN dan lain sebagainya. "Ini menunjukkan komitmen Presiden untuk tidak membebani generasi penerus," ujar Lutfi.

Lutfi juga menyampaikan, industri di Indonesia saat ini sudah berkembang sampai ke sejumlah negara. Dia mencontohkan Indofood yang memiliki pabrik di Nigeria atau Indomobil (Suzuki) yang memasok mobil sampai Karibia. Oleh karena itu, wajar kalau dalam debat capres kemarin Jokowi masih menjadikan pembangunan ekonomi dan SDM sebagai prioritas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement