REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendukung Capres-Cawapres nomor urut 01, Jokowi-Maruf dan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga selama ini selalu mempertontonkan perdebatan dan perselisihan, termasuk di media sosial. Namun, berbeda saat pendukung keduanya nonton bareng Debat Keempat Capres di Kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD), Tangerang Selatan pada Sabtu (30/3) malam.
Acara nonton bareng tersebut dihadiri pendukung Paslon Jokowi-Maruf Amin yang tergabung dalam Garda Matahari dan pendukung Paslon Prabowo-Sandi yang tergabung dalam Aliansi Pencerah Indonesia. Meski mereka beda pilihan politik tetapi bisa duduk bersama dengan rukun tanpa saling menjelek-jelekkan Jokowi atau Prabowo.
Rektor ITB Ahmad Dahlan, Mukhaer Pakkanna mengatakan, di tahun politik menjelang Pemilu 2019 suasananya cukup panas. Pendukung Paslon 01 dan 02 saling sahut-sahutan di dunia maya dan terkadang saling mengejek di antara mereka. Bahkan, kerap memunculkan fitnah dan hoaks.
"Kami sebagai panitia (nonton bareng Debat Capres) dari Kampus ITB Ahmad Dahlan menangkap ini sebagai sesuatu yang tidak positif dan tidak sehat, padahal sesama saudara sendiri kok gara-gara politik kita berantem," ujar Mukhaer dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (31/3).
Mukhaer mengaku sangat prihatin pendukung Paslon 01 dan 02 di dunia maya seperti bermusuhan gara-gara Pemilu 2019. Karena itu, pihaknya ingin membangun silaturrahim para pendukung tersebut, sehingga bisa menyambut pesta demokrasi dengan gembira.
"Garda Matahari (pendukung Paslon 01) dan Aliansi Pencerah Indonesia (pendukung Paslon 02) kumpul di sini, walau beda pilihan saling merangkul, yang ingin ditunjukkan mereka bisa duduk bersama," ucapnya.
Nonton bareng debat capres tersebut digagas Koordinator Nasional Garda Matahari, M Azrul Tanjung. Azrul mengatakan, pemilu harus disambut dengan gembira oleh pendukung Paslon 01 dan 02.
"Kita berharap dengan nonton bareng ini kita bisa menunjukkan kepada masyarakat, walau kita beda pilihan tapi kebersamaan harus tetap dipelihara," ucap Azrul.
Azrul mengatakan, sebagai pendukung Jokowi-Maruf, Garda Matahari berharap ke depannya tidak ada lagi saling fitnah, hoaks dan bullying. Menurut dia, para pendukung sebaiknya hanya mengampanyekan kelebihan masing-masing paslon, seperti program paslon di bidang ekonomi, sosial, pertahanan dan lain sebagainya.
"Sehingga masyarakat bisa menilai bahwa masing-masing (paslon) punya kelebihan dan kekurangan, walaupun sekarang mereka sudah punya pilihan masing-masing tapi kita berharap kebersamaan tetap terpelihara," kata Azrul.
Sementara itu, pendukung Prabowo-Sandiaga yang tergabung dalam Relawan Aliansi Pencerah Indonesia, Amiruddin mengatakan, kegiatan nobar tersebut merupakan sesuatu yang sangat baik dalam rangka memberikan pendidikan politik.
"Mengapa kami (mendukung) ke 02 karena catatan politik yang kami yakini, kurang lebih lima tahun ini pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan saat ini masih banyak catatan yang perlu dievaluasi," ujarnya.
Amiruddin yang juga Ketua Divisi Data dan Publikasi Jaringan Relawan Prabowo-Sandi menilai, ada baiknya Negara Indonesia kedepan dipimpin oleh kepemimpinan yang baru. "Bagi kami ada baiknya jika kedepan kita (ada) kepemimpinan yang baru," jelasnya.