REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penyataan penutup atau closing statement oleh dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, dalam debat putaran keempat, Sabtu (30/3) memberi kesejukan di tengah memanasnya suhu politik jelang pemilihan 17 April mendatang.
Kedua capres, baik Jokowi maupun Prabowo, menyatakan komitmennya untuk tetap menjaga silaturahmi dan persaudaraan. Komitmen yang juga diarahkan bagi pendukungnya.
"Debat ini selain terjadi adu gagasan, juga memberi kesejukan ketika melihat closing statmen di akhir debat yang disampaikan oleh kedua capres," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto dalam keterangan tertulisnya, Ahad (31/3).
Cak Nanto -sapaan akrabnya menyatakan, meski kita berbeda pilihan, namun menjaga persaudaraan dan silaturahmi sangat penting. Hal ini sekaligus menurunkan tensi politik yang memanas, yang jika dibiarkan dikhawatirkan akan melahirkan demokrasi yang kurang sehat. "Saya cukup mengapresiasi, kedua capres memberikan keteladanan dalam debat tadi," ujarnya.
Karena itu, Cak Nanto mengajak warga masyarakat untuk mengikuti teladan kedua capres dalam debat putaran keempat yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat. Dengan menjaga persaudaraan akan memberikan kesejukan di tengah iklim politik yang gaduh.
"Saya mengajak menjaga kondusifitas, setidaknya dengan meneladani kedua capres dalam debat tadi," pungkasnya.
Diketahui, sesi penutup debat putaran keempat diwarnai kehangatan kedua capres. Jokowi bicara mengenai persahabatannya dengan Prabowo dan dijawab Prabowo dengan menyatakan dirinya juga memiliki ikatan persahabatan serupa.