REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir capres yang 'marah-marah' dalam debat semalam. Ia menilai orang yang tampak marah-marah di televisi bukanlah calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
"Tadi malam ada yang lihat di TV, ada yang tenang, ada yang marah-marah pasti bukan Pak Jokowi. Pak Jokowi orangnya demokratis dan menerima pandangan semua pihak dan itulah syarat untuk negara maju, harus stabil negara ini," kata Wapres Jusuf Kalla di lapangan Karebosi, Makassar, Ahad.
Jusuf Kalla menyampaikan hal itu dalam kampanye terbuka capres nomor urut 01 Joko Widodo. Kampanye juga dihadiri oleh Iriana Joko Widodo, Mufidah Jusuf Kalla, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, mantan gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, tokoh Golkar Nurdin Halid dan para pejabat lainnya.
"Kalau ingin maju, maka pemerintah itu harus baik, pemerintah harus stabil pemimpinnya harus jujur, pemimpinnya harus merakyat, pemimpinnya harus demokratis, dan semua itu ada di Pak Jokowi, setuju?" tanya JK kepada massa pendukungnya. Pertanyaan JK disambut teriakan "setuju" oleh massa.
Selain itu, menurut Jusuf Kalla, jika Indonesia dan khususnya Makassar ingin maju maka dibutuhkan pemimpin yang mengerti rakyatnya. Pemimpin itu, kata JK, adalah JK.
"Dan itulah Pak Jokowi, karena itu kita pilih siapa? Nomor Berapa? Satu," kata JK menutup kampanye singkatnya karena panggung juga sudah mulai diguyur hujan.
Pada debat capres keempat pada Sabtu (30/3) yang mengangkat tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tampak emosi.
Kemarahan Prabowo dipicu adanya penonton yang tertawa ketia ia menjelaskan bahwa pertahanan Indonesia saat ini lemah.
"Ini saya bukan menyalahkan Bapak, tapi saya berpendapat pertahanan keamanan kita masih lemah. Ini bukan salah Bapak, saya tidak tahu salah siapa," kata Prabowo.
Namun Prabowo lalu menghentikan ucapannya karena melihat ada orang di depannya tertawa ketika mendengar kalimattnya tersebut. "Kenapa Anda tertawa? Anda tahu pertahanan Indonesia lemah malah tertawa," ungkap Prabowo dengan nada tinggi sambil menunjuk orang yang tertawa tersebut.