Ahad 31 Mar 2019 14:26 WIB

Kabupaten Semarang Lebih Serius Kurangi Sampah Plastik

Bakal disiapkan surat edaran di lingkungan Pemkab untuk kurangu penggunaan plastik.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang anak berjalan di atas tumpukan sampah plastik yang berserakan di Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/1/2019).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Seorang anak berjalan di atas tumpukan sampah plastik yang berserakan di Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa (22/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang bakal lebih serius dalam upaya mendukung langkah-langkah pengendalian sampah plastik. Daerah ini bakal menyiapkan surat edaran kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Semarang untuk mengurangi penggunaan plastik.

"Internal harus memulai dahulu sebelum pengendalian secara luas di masyarakat," tegas Sekretarus Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono, Ahad (31/3).

Ia mengungkapkan, imbauan untuk mendukung gerakan pengurangan penggunaan plastik belum lama ini sudah disampaikan kepada tiap-tiap SKPD. Seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemkab Semarang agar mulai melaksanakan secara bertahap dalam mendukung gerakan pengurangan plastik tersebut.

Pada setiap kegiatan kedinasan, sudah ada anjuran untuk mengurangi penggunaan plastik. "Dan tak lama lagi surat edaran perihal ini akan segera disampaikan," jelasnya.

 

Sekda juga menyampaikan, salah satu langkah konkret yang sudah rencanakan, dalam waktu dekat ini, bakal ada Bulan Bakti Gotong Royong tingkat Jawa Tengah. "Dalam undangan, saya berikan catatan agar seluruh pihak yang terlibat untuk membawa 'gembes' botol air minum sendiri," kata Gunawan.

 

Demikian halnya ketika ada rapat kedinasan, ia telah mengeluarkan anjuran agar pelaksana memilih menyajikan makanan prasmanan lokal dengan alas daun. Artinya, tidak diperlukan lagi kardus makanan maupun tempat/alas plastik untuk kebutuhan pendukung wadah konsumsi.

"Jika ini sudah terlaksana dan menjadi budaya di tiap-tiap SKPD, baru diperluas ke wilayah umum, dalam hal ini masyarakat Kabupaten Semarang," lanjut Gunawan.

Nantinya, kepada semua lapisan masyarakat Kabupaten Semarang, gerakan ini akan lebih ditegaskan lagi melalui Surat Edaran Bupati Semarang. Terutama untuk dunia usaha. "Karena tidak hanya instansi pemerintahan saja yang harus mendukung gerakan pengurangan sampah plastik ini, tetapi juga seluruh warga Kabupaten Semarang,” tegasnya.

Perihal tingginya produksi sampah plastik, sebelumnya, juga diamini oleh perwakilan Forum Komunikasi Relawan Lintas Komunitas (Relinko) Kabupaten Semarang. Selama ini para relawan lintas komunitas aktif melaksanakan kegiatan 'Safe Rawapening' berupa gotong-royong membersihkan DAS sungai yang bermuara di danau alam Rawapening.

Sebagai gambaran, kegiatan terakhir yang dilaksanakan melibatkan 1.000-an relawan lintas komunitas, baik yang ada di Kabupaten Semarang maupun daerah lain di sekitarnya. "Aksi ini mampu mengangkat 50 ton sampah plastik dari sejumlah DAS sungai yang mengakir menuju danau Rawapening," ungkap Sugiarto, salah satu inisiator kegiatan Safe Rawapening.

Hal ini, jelasnya, sangat memprihatinkan, mengingat perilaku masyarakat untuk memilah dan membuang sampah pada tempatnya masih sangat rendah. Makanya, para relawan Relinko juga aktif melakukan program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar DAS yang bermuara di danau alam Rawapening.

"Kami melibatkan banyak komponen di sana, baik relawan, pegiat lingkungan, TNI, Polri, Satpol PP bahkan juga pelajar serta Pramuka untuk bersama-sama memberikan pemahaman kepada masyarakat," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement