Sabtu 30 Mar 2019 17:28 WIB

Ribuan Alumni UGM Doakan Jokowi Jelang Debat Capres

Alumni UGM mendoakan untuk menggaungkan energi optimisme.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nashih Nashrullah
Jokowi saat tampil di acara debat capres sesi ketiga di Jakarta, Ahad (22/6).
Foto: Republika
Jokowi saat tampil di acara debat capres sesi ketiga di Jakarta, Ahad (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang debat calon presiden ribuan alumni Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Pilih Jokowi (AUpJ) melantunkan doa bersama di Wisma Serbaguna Senayan pada Sabtu,(30/3). 

Tidak hanya itu, berbagai ungkapan tentang Indonesia masa depan, tentang Indonesia yang lebih maju, sejahtera, aman, damai dan sentosa.  

Baca Juga

Ketua Panita, Agus Awali, mengatakan acara doa bersama ini sebagai upaya untuk terus menggaungkan energi optimisme, baik bagi pasangan calon Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin maupun segenap pendukungnya. “Bukan hanya optimisme dalam memenangkan Jokowi-Ma’ruf melainkan optimisme dalam membangun negeri ke depan," jelas Agus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/3).  

Agus meyakini bahwa memberikan dukungan kepada Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin bukan demi kemenangan dalan kontestasi Pemilu 2019 semata. 

Tapi juga demi merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjaga Indonesia. "Etos kerja, kerja, kerja yang menjadi penggerak kita semua selama ini dan ke depan, juga harus dibarengi dengan doa,” kata Agus.  

Acara doa bersama lintas agama dengan tajuk 'Satukan Doa Satukan Negeri Satu Indonesia' ini dihadiri ribuan alumni UGM dan Perguruan Tinggi lain. Sebelumnya mereka seolah bergilir dan bergantian menggelar deklarasi dukungan bagi pasangan calon presiden nomor urut 01 tersebut.

Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka agama hadir termasuk putri mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid turut hadir dan membacakan puisi kebangsaan. 

Yenny juga sempat memberikan apresiasi atas kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla termasuk mendukung kebijakan Jokowi selama ini terkait Palestina. 

"Doa lintas agama dipanjatkankan di akhir acara bersama perwakilan pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan penghayat," tutupnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement