REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir mengaku menolak kursi menteri jika pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin kembali terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. Dia mengaku membantu pemenangan Jokowi dengan ikhlas.
"Insya Allah enggak, saya enggak tertarik dalam kabinet, saya pengusaha," ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat (29/3).
Erick mengaku ingin segera kembali ke dunia usaha yang telah membesarkan namanya. Erick mengatakan, ingin kembali setelah gelaran Pilpres 2019 rampung dihelat pada 17 April nanti.
Keinginan kembali ke dunia usaha juga didorong karena alasan keluarga. Mantan direktur utama Inter Milan ini mengaku kerap meninggalkan keluarga saat akhir pekan tiba selama tiga tahun belakangan. Hal itu, dia mengungkapkan, karena kesibukan mengurusi Asean Games, debat hingga Pilpres.
"Setelah April, Pak Jokowi terpilih kembali, saya juga punya kesempatan balik ke keluarga," katanya.
Erick mengaku memiliki jalan lain untuk memberikan kontribusi kepada negara. Dia mengatakan, posisinya sebagai pengusaha berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat.
"Karena saya rasa saya punya keahlian yang lain, yang namanya pengusaha itu juga saya kontribusi buat negara, mengibarkan bendera di luar negeri," kata Erick lagi.
Pernyataan tersebut diungkapkan Erick Thohir saat menghadiri Pameran 'Karya Adalah Doa, Senyawa Karya, Sewujud Doa'. Pameran yang digelar sebagai bentuk kampanye bagi paslon nomor urut 01 itu dilakukan di The Hall, Senayan City.
Kegiatan dilakukan dengan memamerkan karya lukis anak bangsa. Acara juga diramaikan dengan talk show bersama Erick Thohir. Dalam kesempatan itu, dia memaparkan kesuksesan Asean Games yang sedikit banyak mampu mengasah mental bangsa hingga bisa bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.