REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy, mengatakan pihaknya dan TNI akan menerjunkan sebanyak 5.000 personel untuk mengamankan lokasi debat capres di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3). Selain itu, polisi juga akan memasang alat pengenal wajah (face recognition) untuk memperketat pengamanan debat.
"Kami melibatkan sebanyak 5.000 personel (untuk mengamankan debat). Jumlah itu terdiri dari gabungan antara Polro dengan TNI. Kami menempatkan personel baik itu di dalam maupun di luar gedung, sampai di lokasi-lokasi di luar gedung," ujar Gatot kepada wartawan usai meninjau arena debat capres di Grand Ballroom Hotel Shangri-La, Jumat petang.
Gatot, menjelaskan, pengamanan pertama atau ring satu menyasar pada objek debat (capres) . Kemudian, kata dia, pengamanan ring dua untuk lokasi di luar.
Adapun ring tiga, ring empat dan seterusnya akan dibuat pengamanan dalam bentuk pos-pos di luar lokasi debat. "Selanjutnya, ada patroli jalan kaki, patroli sepeda motor dan patroli roda empat, " lanjut dia.
Selain mengamankan secara fisik, kepolisian juga akan memasang alat pengenal wajah dan CCTV mobile. Menurut Gatot, alat pengenal wajah dipasang untuk memantau individu tertentu yang mencurigakan.
"Ya kalau wajah orang ini wajah yang kamu duga terduga apakah itu DPO atau sebagainya itu bisa kelihatan di situ. Kami kan punya datanya, " tambah Gatot.
Debat keempat atau debat capres akan diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Sabtu malam. Debat ini akan mempertemukan kembali Jokowi dan Prabowo sebagai capres.
Tema debat keempat adalah ideologi, pemerintahan, keamanan, dan hubungan internasional. Debat keempat Pilpres ini akan disiarkan secara langsung oleh Metro TV, SCTV, dan Indosiar. Tiga media ini sekaligus menjadi penyelenggara debat capres.