Jumat 29 Mar 2019 18:42 WIB

LRT Jabodebek Ditargetkan Uji Coba Juli

Uji coba LRT akan dilakukan secara bertahap sampai dinyatakan siap beroperasi

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
.Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan longspan atau jembatan panjang LRT Jabodebek lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur, di Jakarta, Jumat (29/3/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
.Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan longspan atau jembatan panjang LRT Jabodebek lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur, di Jakarta, Jumat (29/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto mengatakan, uji coba Lintas Rel Terpadu Jakarta Bogor Depok Bekasi (LRT Jabodebek) ditargetkan pada Juli 2019 mendatang. Menurut dia, lintas 1 jalur Cawang-Cibubur akan menjadi jalur pertama yang diuji coba.

"Pada Juli pada jalur Cawang-Cibubur sini ada kereta yang sudah bisa uji coba. Jadi akan bertahap dengan apa yang diperlukankan kita selesaikan," ujar Budi usai meninjau proyek tersebut, Jumat (29/3).

Ia menjelaskan, uji coba LRT Jabodebek akan dilakukan secara bertahap sampai dinyatakan siap beroperasi. Sementara untuk kereta, kata Budi, sebagian besar sudah didatangkan dari PT INKA dari 32 trainset yang dipesan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Ia mengatakan, saat ini kendala proyek LRT Jobedebek yakni pembebasan lahan di Bekasi Timur. Sebab, dibutuhkan 10 hektare di sana. Ia memastikan, pembebasan lahan akan selesai pada akhir April 2019.

"Kira-kira separuh sudah karena separuh punya Adhi Karya hanya membebaskan saja, yang bermukim saja, kalau saat ini yang baru bebas baru tiga hektare tapi yang lainnya sudah dalam proses," kata Budi.

Sementara, untuk lintas Cawang-Dukuh Atas yang menjadi kendala adalah keramaian lalu lintas. Menurut Budi, kendaraan masih melintas di sana hingga malam hari.

Jika di Dukuh Atas sendiri, lanjut dia, banyak moda transportasi umum di satu titik. Diantaranya kereta rel listrik (KRL), Moda Raya Terpadu (MRT), LRT Jakarta, termasuk LRT Jabodebek. Sehingga diperlukan desain integrasi untuk mendukung semua antarmoda.

Budi menambahkan, pihaknya akan membangun area transit oriented development (TOD). Diantaranya Cibubur, Ciracas, terminal Kampung Rambutan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cawang, Cikoko, Pancoran, Kuningan, Batu Cempaka, Bekasi Barat, dan Bekasi Timur.

Sedangkan, untuk integrasi LRT Jabodebek dengan antarmoda lainnya, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) yang merencanakannya. "BPTJ sudah merencanakan itu, jadi Anda tahu di antaranya adalah dari Cibubur itu di Kampung Rambutan itu berhimpitan antara stasiun LRT dan terminal bus," kata Budi.

Budi mengatakan, integrasi juga akan terjadi di kawasan Cawang, tepatnya di jalur LRT Cibubur-Cawang dan Bekasi Timur-Cawang. Stasiun Cikoko di LRT jalur Cawang-Kuningan-Dukuh Atas selanjutnya terintegrasi dengan Stasiun Cawang yang melayani moda transportasi commuter line.

Saat ini, progres pembangunan LRT Jabodebek per 22 Maret 2019 secara keseluruhan rata-rata mencapai 59,64 persen. Progres untuk Lintas Pelayanan 1 Cawang-Cibubur sebesar 79,69 persen, Lintas Pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 47,95 persen, dan Lintas Pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur sebesar 53,84 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement