REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengaku, sudah mulai mengidentifikasi sejumlah titik rawan banjir. Sumber masalah akan segera diurai untuk menemukan solusi nantinya.
Wali Kota Malang, Sutiaji tak menampik, terdapat beberapa masalah yang belum terselesaikan. Contohnya, perihal jalan berlubang, kemacetan dan banjir. "Untuk banjir, hari ini kita inventaris banjir ada tiga atau dua titik banjir yang sudah terdeteksi," kata pria yang disapa Pak Aji ini saat ditemui Republika.co.id seusai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Malang, Jumat (29/3).
Beberapa jalan yang sebelumnya tergenangi air juga sudah ditangani. Di antaranya Jalan Letjen S Parman dan di sebelah toko oli Kawi Jaya. Sumber penyumbatan yang menyebabkan banjir telah diangkat oleh petugas.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat, terdapat 17 titik banjir akibat hujan deras yang melanda kawasan Kota Malang, Kamis (28/3). Lokasi-lokasi yang dimaksud, seperti Jalan A Yani, Letjend S Parman, Bantaran dan Letjend Sutoyo. Kemudian juga Jalan Sulfat, Mawar gang IV, Candi Kalasan, A Yani Carefour dan Industri Barat RT 7 RW 6.
"Juga di Jalan Borobudur RT 3 RW 8, Jalan Plaosan Gang II (Sidomolyu Samaan), Jalan Bungur, Jalan Veteran (Malang Town Square), Jalan Soekarno Hatta, Jalan Pekalongan, Jalan Simpang Setaman dan Jalan Selorejo," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Malang, Handi Priyanto.
Banjir akibat hujan deras yang terjadi pada Kamis lalu bukan pertama kalinya dialami Kota Malang. Sebelumnya, Kota Malang juga sempat dilanda banjir cukup besar pada Desember tahun lalu. Meski reda, banjir nyatanya terus menyapa di saat hujan deras melanda.