Jumat 29 Mar 2019 14:17 WIB

Maruf Berharap Warga Tunda Liburan Agar Golput tak Banyak

Ia berharap tidak ada yang golput

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Calon Wakil Presiden nomor 01 Maruf Amin
Foto: ANTARA FOTO
Calon Wakil Presiden nomor 01 Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin berharap masyarakat agar menunda jadwal liburannya pada saat pencoblosan Pilpres 2019 yang digelar Rabu (17/4) mendatang. Dengan demikian, golput pada Pilpres kali ini tidak banyak.

"Kita harap ya kalau bisa menunda liburannya. Sesudah 17 April saja liburannya supaya jangan ada yang golput," ujar Kiai Ma'ruf saat ditemui di sela-sela safari politiknya di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (29/3).

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini memang terus mendorong masyarakat agar menggunakan hak politiknya pada Pilpres 2019. Apalagi, dalam perspektif Islam memilih pemimpin hukumnya wajib.

"Sehingga pemimpin yang terpilih memperoleh legitimasi dari rakyat itu sendiri," ucap Mantan Rais Aam PBNU ini.

Pada saat pencoblosan Pilpres 2019, masyarakat memang diliburkan oleh pemerintah. Karena itu, kemungkinan tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan waktu libur tersebut, dan mengabaikan hak suaranya pada Pilpres.

Untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilpres 2019, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun turut memunculkan kembali fatwa golput haram yang pernah dimunculkan pada Pilpres 2014 lalu. Namun, Kiai Ma'ruf menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada kata-kata golput dalam fatwa MUI tersebut.

Menurut dia, MUI dalam fatwa itu hanya menganjurkan agar masyarakat, khususnya umat Islam memilih pemimpin di Pilpres. "Ya sebenarnya fatwa itu meminta supaya memilih, memang tidak ada golput tapi memilih pemimpin karena pemimpin itu, memilih pemimpin itu suatu kewajiban," ujar Kiai Ma'ruf saat ditanya di sela-sela safari politiknya di Palembang, Sumatera Utara, Jumat (29/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement