Jumat 29 Mar 2019 14:01 WIB

Kota Probolinggo Siapkan Wisata Baru di Pesisir Mayangan

Pembangunan akan menggunakan dana APBN dan digarap selama tiga tahun

 Perwakilan kedutaan asing mengunjungi tempat wisata tanaman bakau di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Ahad (28/8).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Perwakilan kedutaan asing mengunjungi tempat wisata tanaman bakau di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Ahad (28/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur,  berencana membangun wisata baru di kawasan pesisir Mayangan. Pembangunan ini dilakukan melalui anggaran APBN yang akan digarap selama tiga tahun pada 2019-2021.

"Rencananya ada masjid apung yang menjorok ke laut meniru Pantai Losari di Makassar dan seperti di Mekah. Juga ada tempat kios kuliner untuk meningkatkan ekonomi warga dan fasilitas umum lainnya," kata Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin di Kota Probolinggo, Jumat (29/3).

Baca Juga

Sejumlah area di Mayangan akan disulap menjadi tempat wisata yang apik di antaranya masjid apung, air mancur, ruang terbuka hijau (RTH), lapangan futsal, kios kuliner, taman tematik, hingga tempat pembuangan sampah sementara. Total dana yang disiapkan untuk mega proyek penanganan kawasan kumuh tersebut sebesar Rp 30 miliar.

Visi penanganan dan pengembangan kawasan di Kecamatan Mayangan antara lain penanganan permukiman kumuh nelayan, pengembangan RTH dan fasilitas umum (fasum), pengembangan RT, dan pengembangan kawasan wisata mangrove. "Saya berharap rencana pembangunan bisa berjalan dengan baik dan mewaspadai adanya informasi dari pihak luar yang tidak benar sehingga diperlukan pemahaman masyarakat karena rencana itu memerlukan perluasan area," katanya.

Menurutnya ada relokasi untuk sejumlah permukiman warga di Sukabumi dan Mayangan yang terdampak. Di antaranya seperti di beberapa rumah di pinggiran Jalan Ikan Tongkol dan Ikan Belanak yang akan kena perluasan dari bibir jalan hingga sepanjang 25 meter ke dalam.

"Program pembangunan wisata akan digarap selama tiga tahun, mulai tahun 2019 hingga 2021 dan pembayaran ganti rugi akan diserahkan pada akhir 2019 dengan dana dari APBN," katanya. Habib mengatakan program pembangunan itu demi Kecamatan Mayangan lebih baik lagi dengan menghadirkan destinasi wisata yang baru yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga setempat.

Kepala Dinas Permukiman Kota Probolinggo Agus Hartadi menjelaskan sosialisasi peningkatan kawasan kumuh sudah dilakukan sejak 20 September 2018 lalu. "Kami sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah pusat. Pemerintah pusat menjanjikan dana Rp30 miliar dan kami akan menjalankan sesuai aturan yang ada," katanya.

Ia menjelaskan apprasial yang akan menilai dan menghitung barang atau daerah yang berdampak. Dengan demikian proses ganti rugi nantinya akan disalurkan lewat rekening dan transfer dana dari pemerintah pusat ke masyarakat melewati rekening.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement