REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) menegaskan target perolehan 70 persen suara di Kalimantan Timur, sesuai dengan patokan yang diberikan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kalimantan Timur Safaruddin. Jokowi kemudian mengancam akan memberikan peringatan jika perolehan suara berada di bawah angka tersebut.
"2019 tadi pak ketua kita menyampaikan minimal 70 persen, nanti tanggal 17 sore saya telpon ketua untuk menayakan berapa suara kita di Kaltim. Kalau di bawah 70 awas," kata Jokowi dengan nada sedikit guyon.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat melalukan kampanye terbuka kelima di gedung Dom Sport Center, Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (28/3). Dalam kampanye ini, Jokowi ditemani oleh Ibu Negara Iriana, Ketua Tim Kampamye Nasional (TKN) Erick Thohir dan Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding.
Untuk itu, Jokowi meminta semua partai pendukung hingga relawan bekerja keras untuk meraihnya. Salah satu yang dilakukan, dia mengatakan, adalah kampanye secara langsung dari rumah ke rumah. Jokowi sekaligus meminta tim pemenangan dan relawan serta masyarakat untuk menyebarkan kepada warga lainnya akan pembangunan yang sudah dicapai pemerintah saat ini. Pria asal Solo ini juga meminta masyarakat berperang melawan hoaks yang menimpa dirinya.
Jokowi mengungkapkan, diataranya adalah apabila ia terpilih pendidikan agama akan dihapus, pelarangan azan, sampai melegalkan pernikahan sejenis atau LGBT. Menurut Jokowi, semua isu tidak benar harus diluruskan. Dia meminta semua pihak untuk tidak takut melawan hoaks tersebut.
"Adalagi nanti kalau Jokowi-Ma’ruf Amin menang akan dilegalkan zina, ini bohong, hoaks semuanya. Sehingga harus diluruskan, jangan didiamkan," katanya.
Sebelumnya, Ketua TKD Kalimantan Timur Safaruddin optimis Jokowi-Ma'ruf mampu mendapatkan 70 persen suara di daerah tersebut. Keyakinan ini, dia mengatakan, berangkat dari perolehan suara Jokowi yang mencapai 60 persen pada Pilpres 2014 lalu.