Kamis 28 Mar 2019 18:35 WIB

WWF Minta Warga Gunakan Transportasi Umum

Penggunaan transportasi umum demi mengurangi emisi Gas Rumah Kaca.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Suasana MRT Jakarta
Foto: istimewa
Suasana MRT Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO WWF Indonesia Rizal Malik meminta masyarakat bergaya hidup yang lebih hijau dan berkelanjutan. Menurut dia, salah satunya dengan menggunakan transportasi umum demi mengurangi emisi Gas Rumah Kaca.

"Emisi gas rumah kaca sebanyak 29 persen pada 2030 dan 11 persennya adalah dari transportasi publik, untuk itu publik juga harus ikut serta dengan cara menggunakan transportasi publik," ujar Rizal dalam siaran persnya, Kamis (28/3).

Ia mengatakan, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) konsumsi energi di sektor transportasi 2007 sebesar 29 persen dan meningkat menjadi 47 persen pada 2017. Tercatat pada 2016, sektor transportasi menghasilkan emisi sebanyak 1,28 juta ton dengan rata-rata peningkatan 6,7 persen per tahun.

Ia melanjutkan, peningkatan emisi ini lebih besar 1,5 kali lipat dari konsumsi baadi harus ditekan dan bersama-sama menggunakan transportasi publik untuk mengurangi emisi rumah kaca.

Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mendukung gerakan masyarakat aktif menggunakan transportasi umum. Ia mengatakan, pihaknya senantiasa mengajak masyarakat aktif menggunakan MRT Jakarta.

"MRT Jakarta aktif mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menerapkan gaya hidup ramah lingkungan contohnya dengan beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum," kata Kamaluddin.

Menurut dia, satu rangkaian Ratangga dapat mengangkut 1.200 sampai 1.800 orang yang terdiri dari enam kereta. Untuk satu kali rute dari Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 16 kilometer menggunakan pentograf listrik sebangak 1.500 VDC.

Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan emisi transportasi berkontribusi sampai 46 persen terhadap emisi di perkotaan terlebih lagi kalau menggunakan kendaraan pribadi. Menurut dia, pihaknya berkomitmen memudahkan warga naik transportasi massal dengan mengintegrasikan rute dan haltenya.

Ia berupaya mewujudkan integrasi Transjakarta dengan MRT, Lintas Rel Terpadu (LRT), dan kereta rel listrik (KRL). Baik rute pengumpan dari kawasan pemukiman di selatan hingga lanjutan di pusat kota.

"Bahkan electric mobility bisa menjadi pilihan untuk menekan lagi emisi, dengan melalui uji coba terlebih dahulu," kata Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement