Kamis 28 Mar 2019 16:49 WIB

Pemkab Musi Banyuasin Kembangkan Energi dari Kelapa Sawit

ITB akan merealisasikan Biohidrocarbon berbasis kelapa sawit.

Rep: Zuli Istiqomah/maspril aries/ Red: Dwi Murdaningsih
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsyah Suryadi (kiri) menerima Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex (kanan) yang berkunjung ke kampus ITB, Bandung, Kamis (28/3) untuk menandatangani nota kesepahaman atau MoU //(Memorandum of Understanding)// untuk pengembangan energi baru terbarukan berbasis kelapa sawit dengan menghasilkan biofeul
Foto: Humas Pemkab Muba
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsyah Suryadi (kiri) menerima Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex (kanan) yang berkunjung ke kampus ITB, Bandung, Kamis (28/3) untuk menandatangani nota kesepahaman atau MoU //(Memorandum of Understanding)// untuk pengembangan energi baru terbarukan berbasis kelapa sawit dengan menghasilkan biofeul

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Kerjasama ini dalam bidang pengembangan energi olahan dari kelapa sawit.

Pengembangan terobosan energi baru terbarukan yakni biofuel berbasis kelapa sawit yang diinisiasi Bupati Musi Banyuasin ini mulai berlanjut. Setelah menjajaki komunikasi awal dengan pihak ITB pada Februari lalu, Kamis (28/3) ini Pemkab Muba dipimpin langsung  Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin telah resmi melakukan MoU dengan ITB. 

Baca Juga

Rektor ITB Kadarsah Suryadi  menyatakan  akan merealisasikan Biohidrocarbon Berbasis Kelapa Sawit di Kabupaten Muba dalam tempo singkat.

"Muba akan menjadi pelopor menghasilkan energi baru terbarukan biofuel berbasis kelapa sawit ini. Kami dari ITB sangat takjub dan kagum atas upaya dan komitmen pak Bupati untuk merealisasikan ini," kata Rektor ITB.

Menurutnya, terobosan energi baru terbarukan biofuel berbasis kelapa sawit ini tidak hanya menyejaterahkan petani kelapa sawit tetapi juga akan mengangkat harga diri bangsa Indonesia. Dengan realisasi biofuel ini nantinya negara Indonesia ini akan sangat terbantu dalam pengembangan energi. 

Menurut dia, jika 17 juta ton kelapa sawit saja di distribusikan untuk pengelolaan biofuel secara hitungan kasar Indonesia bisa menghemat 9 miliar dolar AS. Diyakininya, impor BBM bisa berkurang dengan adanya biofuel dari Muba nantinya.  

"Betapa tidak, avtur dari sawit, titik beku - 7.0 derajat celcius. Dibanding dari fossil yang  - 4.0. Kalau berbicara kualitas tentu sangat baik sekali," ujarnya. 

Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, Pemkab Muba memilih ITB untuk bekerjasama dalam realisasi pengolahan biofuel berbasis kelapa sawit karena dipandang ITB dan Pemkab Muba mempunyai visi yang sama untuk realisasi implementasi biofuel. 

Ia menambahkan, jika biofuel berbasis kelapa sawit sudah berjalan, Pemkab Muba akan membangun mini refinery untuk penampungan biofuel berbasis kelapa sawit tersebut. Termasuk seluruh kendaraan dinas Pemkab Muba akan diwajibkan memakai biofuel berbasis kelapa sawit untuk bahan bakar. 

Diketahui, biofuel berbasis kelapa sawit yang diinisiasi Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin juga menjadi sorotan di kancah internasional. Biofuel Muba menjadi isu nasional. 

Mei 2019 mendatang Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumsel ini diminta pihak Konsulat Jenderal RI untuk Houston Amerika Serikat untuk menjadi pembicara Renewable Energy (Energi terbarukan) Indonesia-USA di Houston Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement