Kamis 28 Mar 2019 15:34 WIB

Pos Pengamatan Gunung Api Bromo Diguyur Abu Vulkanis

Gunung Bromo berstatus waspada.

Abu vulkanik menyembur dari kawah Gunung Bromo di Jawa Timur, Jumat (22/3/2019).
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Abu vulkanik menyembur dari kawah Gunung Bromo di Jawa Timur, Jumat (22/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologo dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan mengatakan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) gunung Bromo sempat diguyur hujan abu vulkanis dan tercium bau belerang ringan di sektar pos pengamatan tersebut, Kamis.

"Berdasarkan laporan aktivitas gunung api yang kami terima pada 28 Maret 2019 pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, secara visual terpantau hujan abu di sekitar PPGA Bromo dan tercium bau belerang ringan di sekitar PPGA Bromo yang berada di desa Ngadisari, kecamatan Sukapura, kabupaten Probolinggo," katanya saat dihubungi dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Baca Juga

Menurutnya, gunung Bromo terlihat jelas hingga kabut, kemudian asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih, kelabu, dan coklat dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal yang tingginya berkisar 300-800 meter di atas puncak kawah, serta terjadi gempa vulkanis dalam sebanyak tiga kali.

"Pada pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB, secara visual gunung terlihat jelas hingga kabut. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih, kelabu, dan coklat dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal yang tingginya berkisar 50-700 meter di atas puncak kawah," katanya.

Hendra mengatakan, status gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut itu pada level II atau waspada. Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius satu kilometer dari kawah aktif gunung Bromo.

Sementara itu, Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko bersama tokoh adat Tengger Supoyo dan Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi juga sudah melakukan peninjauan kesiapsiagaan daerah terdampak siklus lima tahunan erupsi gunung Bromo tersebut, yakni di desa Ngadirejo, kecamatan Sukapura.

"Kami telah menyerap informasi dan keluhan masyarakat yang terdampak abu vulkanis gunung Bromo dan mudah-mudahan kebutuhan utama masyarakat seperti terpal dan persiapan bantuan air bersih bisa tersedia, apabila dibutuhkan sewaktu-waktu oleh warga," ujarnya.

Timbul mengimbau masyarakat sekitar gunung Bromo tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi gunung Bromo. Ia mengatakan Pemkab Probolinggo bersama BPBD dan instansi terkait melakukan langkah-langkah antisipasi agar kondisi tetap aman bagi masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement