REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dana siap pakai yang telah disalurkan untuk penanganan banjir bandang Sentani mencapai Rp 1,5 miliar. BNPB juga telah menyalurkan bantuan logistik.
"Dana siap pakai disalurkan melalui BPBD Provinsi Papua Rp250 juta, BPBD Kota Jayapura Rp250 juta, dan BPBD Kabupaten Jayapura Rp1 miliar," kata Sutopo yang dihubungi di Jakarta, Kamis (28/3).
Sutopo mengatakan BNPB juga telah menyalurkan bantuan logistik berupa 5.000 lembar selimut, 2.380 lembar tikar, 500 paket perlengkapan bayi, dan 3.520 lembar tenda gulung. Selain itu, BNPB juga menyalurkan tiga unit menara lampur, tiga unit generator set 5 kilovoltampere, dan enam set tenda pengungsi dari total 20 set.
"BNPB terus memberikan pendampingan manajemen keposkoan dan administrasi dalam penanganan banjir bandang Sentani," jelas Sutopo.
Ia mengatakan salah satu fokus penanganan banjir bandang Sentani adalah memberikan pemenuhan kebutuhan dasar dan layanan kesehatan kepada warga terdampak dan pengungsi. Hingga Rabu (27/3) pukul 23.00 WIT, terdapat 5.597 orang atau 979 kepala keluarga yang mengungsi di 24 titik.
Selain dana siap pakai dan bantuan logistik dari BNPB, penanganan banjir bandang Sentani juga mendapat dukungan kendaraan. Bantuan tersebut berupa lima motor lapangan, sembilan mobil ambulans, enam mobil lapangan, enam truk, dua sekoci, dua truk MPS, dua truk sampah dan 12 alat berat.
Banjir bandang Sentani terjadi pada Sabtu (16/3) pukul 18.00 hingga 23.30 WIT di Distrik Sentani, Distrik Waibu, Distrik Sentani Barat, Distrik Ravenirara, dan Distrik Depapre. Banjir bandang di wilayah Kabupaten Jayapura dan sekitarnya terjadi akibat hujan deras di wilayah Pegunungan Cycloops yang sudah gundul.