Rabu 27 Mar 2019 18:32 WIB

Sembilan Panelis Selesaikan Soal untuk Debat Capres

Pertanyaan yang diajukan strategis agar masyarakat paham visi misi capres-cawapres.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersiap memulai debat capres 2019 disaksikan Ketua KPU Arief Budiman (tengah) di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) bersiap memulai debat capres 2019 disaksikan Ketua KPU Arief Budiman (tengah) di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator panelis debat capres Valina Singka Subekti mengatakan, pihaknya akan menyusun soal-soal debat yang akan berfokus menggali visi-misi dan program capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Secara khusus, panelis akan menyusun pertanyaan terkait dengan visi, misi dan program soal tema ideologi, pemerintahan, keamanan, dan hubungan internasional.

"Kami bekerja secara sungguh-sungguh supaya nanti bisa ditampilkan pertanyaan-pertanyaan yang strategis, ya sehingga voters kita, masyarakat kita bisa memahami mengenai visi, misi program dari para capres ini terkait empat isu itu," ujar Valina kepada wartawan di Hotel Sari Pan Pacific, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (27/3).

Valina berharap dengan pertanyaan-pertanyaan yang disusun panelis, tujuan dari debat yang merupakan salah satu metode kampanye bisa tercapai. Tujuan tersebut yakni memberi pemahaman visi, misi dan program terkait tema debat.

"Kami harapkan itu nanti bisa termanifestasikan ya pada waktu mereka (kedua capres) menjawab pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan dari kami," ungkap dia.

Yang menarik, kata Valina adalah, sembilan panelis ini berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda, namun mempunyai kesepahaman yang sama terkait isu-isu besar yang dihadapi bangsa ini. Hal tersebut, membuat sembilan panelis ini menjadi tim yang bagus dan kompak.

"Sangat menarik bahwa kami ini memiliki semacam kesepahaman begitu ya, mengenai isu-isu besar yang sedang dihadapi negara kita sehingga saya kira ini bagus ya, tim ini bagus," tutur dia.

Lebih lanjut, Valina mengatakan sembilan panelis ini sudah bekerja sejak Selasa (26/3) hingga Kamis (28/3). Pada Selasa, mereka sudah menerima masukan-masukan dari berbagai pihak dan dilanjutkan dengan pertemuan panelis mengidentifikasi persoalan bangsa yang terkait empat tema debat.

Rencananya, kata dia, pertanyaan yang sudah dibuat panelis akan diserahkan pada hari Sabtu, 30 Maret 2019 dalam kondisi tertutup dan disegel.

"Jadi ini kami bekerja secara tertutup ya, anggota KPU tidak terlibat dalam proses penyusunan pertanyaan ini. Jadi hanya akan kami saja yang mengetahui dan itu sifatnya rahasia. Nanti pas hari Sabtu, baru nanti kita sampaikan kepada KPU dengan amplop tertutup dengan segel," tambah Valina.

Selain Valina, panelis lain yang yang menyusun soal adalah Prof DR Zakiyuddin, M.Ag (Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga), Dr J Haryatmoko SJ (Akademisi/pengajar fakultas teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta), Dr Erwan Agus Purwanto M Si (Dekan Fisip Universitas Gadjah Mada), Dadang Tri Sasongko (Sekjen Transparency International Indonesia), Al Araf (Direktur Eksekutif Imparsial), Dr Ir Apolo Safanpo ST MT (Rektor Universitas Cenderawasih), Drs I Basis Eko Soesilo MA (Akademisi/Pengajar HI Fisip Unair dan Direktur Centre for Strategic and Global Studies/CSGS) dan Dr Kusnanto Anggoro (Akademisi/Pengajar Fisip UI).

Debat keempat atau debat capres akan diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Ahad, 30 Maret 2019. Debat ini akan mempertemukan kembali Jokowi dan Prabowo sebagai capres. Tema debat keempat adalah ideologi, pemerintahan, keamanan, dan hubungan internasional. Debat keempat Pilpres ini akan disiarkan secara langsung oleh Metro TV, SCTV, dan Indosiar. Tiga media ini sekaligus menjadi penyelenggara debat capres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement