REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Ketua Bawaslu Provinsi Sumatra Barat Surya Efitrimen mengatakan berdasarkan data kerawanan Pemilu yang dirilis oleh markas besar Kepolisian RI 20 Maret ini, Sumbar sudah masuk ke dalam kategori aman dalam pelaksanaan Pemilu. Padahal enam bulan sebelumnya kata Efitrimen Sumbar masih berada di kategori rawan kecurangan Pemilu.
"Mabes Polri meliris data kerawanan pemilu masing-masing provinsi di Indonesia. Dan sumbar per 20 Maret 2019 sudah di nomor 26 rawan. Artinya sudah berada di tingkat aman," kata Efitrimen dalam Rapat koordinasi penguatan pengawasan Netralitas ASN, TNI dan POLRI dalam pemilihan umum tahun 2019, di aula Kantor Gubernur Sumbar, Padang, Rabu (27/3).
Menurut Efitrimen, naiknya tingkat keamanan Pemilu di Sumbar tidak lepas dari kerja keras dari Kepolisian, TNI, Pemerintah Provinsi sampai Pemerintah kabupaten dan kota dalam membantu KPU dan Bawaslu dalam melancarkan persiapan Pemilu.
Efitrimen berharap semua lembaga pemerintah untuk menjamin netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI dan Polri selama Pemilu ini. Menurut Efitrimen, waktu pelaksanaan Pemilu serentak sudah kian dekat. Dinamika politik yang kian memanas kata dia berpotensi melahirkan kecurangan pelaksanaan Pemilu atau ketidaknetralan aparatur negara.
"Kita semua harus menjaga intensitas mengawal proses Pemilu ini supaya dapat melahirkan pemimpin terbaik negeri ini lima tahun ke depan," ujar Efitrimen.