REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk wilayah Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menargetkan pasangan nomor urut 01 itu meraih suara sebesar 60 persen di Jawa Barat pada pemilihan presiden (Pilpres) 17 April nanti. Menurut Dedi, target itu sangat mungkin diraih karena posisi Jokowi pada pada Pilpres kali ini sangat berbeda dengan Pilpres tahun 2014.
Dedi mengatakan, hasil Pilpres sebelumnya tidak melulu bisa dijadikan tolak ukur perolehan suara di Pilres tahun ini. Sebab, ia mengatakan, kondisi politik yang sangat fluktuatif.
"Nah yang terjadi dalam politik sekarang tidak ada yang disebut tren, yang ada adalah fluktuasi, gitu loh. Jadi kalau dulu kan politiknya itu tren, sekarang enggak, ada naik ada turun, memang sangat berbeda politik sekarang," kata mantan bupati Purwakarta itu saat berkunjung ke Gedung Juang Tambun, Jalan Sultan Hasanudin, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (26/3).
Dedi menjelaskan, berdasarkan beberapa hasil survei terbaru, elektabilitas pasangan nomor urut 01 itu telah bisa mengimbangi tingkat keterpilihan pasangan Prabowo-Sandiaga di Jabar. "Kalau 2014 kan telak, ini kan sudah bisa imbang, kadang surveinya lebih tiga persen, kadang empat persen," ucapnya.
Selain itu, ia mengatakan, sejumlah kepala daerah di Jawa Barat juga telah mantap mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Pemilu 2019. Salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara terbuka mendukung pasangan calon presiden nomor urut 01.
Kendati memberikan dukungan untuk Jokowi, Dedi menilai, para kepala daerah tersebut tetap bisa profesional. "Dari sisi personal kan berpolitik, kemudian dia juga diusung partai politik, posisinya personal bukan institusional," jelas dia.
Karena itu, ia menambahkan, kepala daerah yang mendukung Jokowi akan mengikuti mekanisme yang berlaku ketika ikut kampanye. Salah satunya, terang Dedi, dengan mengambil cuti pada saat berkampanye.
Pada pilpres lima tahun yang lalu, Jokowi kalah telak dengan pasangan Prabowo-Hatta dalam perolehan suara di Jawa Barat. Prabowo-Hatta meraup suara 14.167.381 atau 59,78 persen suara sedangkan Jokowi mendapat 9.530.315 atau 40,22 persen suara.
Pada Pilpres 2014, Jokowi hanya mampu unggul di empat kabupaten dari 27 kabupaten atau kota yang ada di Jawa Barat. Keempat titik kemenangan Jokowi itu adalah, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon.