REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSI memprotes adanya kejadian perusakan dan pencopotan bendera dan pembuangan yang terjadi di Sulawesi Utara. Bendera PSI dicopot dan dirusak lalu digantikan bendera partai lain.
PSI pun berniat memperkarakan perkara tersebut. "Pencopotan dan perusakan bendera PSI adalah tindakan melawan hukum, Kami DPW PSI Sulawesi Utara akan memproses hukum kejadian ini," kata Ketua DPW PSI Sulut Melky J Pangemanan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/3).
Melky menduga pelanggaran tersebut melibatkan oknum ASN dengan jabatan Camat di Pemkot Manado. Melky memandang, tindakan Pencopotan itu melukai proses demokrasi yang terjadi di Indonesia
"Saya selaku Ketua DPW PSI Sulawesi Utara, menghimbau kepada semua pihak terutama pengurus dan kader PSI di Sulawesi Utara agar jangan terpancing dan terprovokasi. Kita akan tempuh sesuai prosedur hukum. Laporkan ke Bawaslu dan pihak kepolisian," kata Melky.
Melky menyebut, lencopotan dan perusakan bendera PSI, tidak akan menggangku kinerja partai. Terlebih lagi, Ketua Umum PSI Grace Natalie sudah datang langsung berkampanye di Tanah Toar Lumimuut.
"Itu akan semakin membangkitkan semangat kami untuk terus berjuang melawan korupsi, intoleransi dan ketidakadilan dinegeri ini," kata Melky menutup.