REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Pemkot Cirebon menargetkan angka pengangguran turun sebanyak delapan persen hingga 2023 mendatang. Sejumlah upaya pun dilakukan untuk mencapai target tersebut.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menyebutkan, berdasarkan data BPS pada akhir 2018, angka pengangguran di Kota Cirebon mencapai 9,06 persen dari jumlah angkatan kerja, yang mencapai sekitar 150 ribu orang.
Agus menyatakan, angka pengangguran pada 2018 itu turun dari 2017 lalu yang mencapai 9,29 persen. Namun meski demikian, angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan angka pengangguran di tingkat provinsi maupun nasional.
‘’Kita targetkan (angka pengangguran) bisa turun delapan persen hingga 2023 mendatang,’’ kata Agus, usai pembukaan Job Fair 2019 yang digelar di atrium CSB Mall, Kota Cirebon, Selasa (26/3).
Agus mengungkapkan, untuk menurunkan angka pengangguran itu, pihaknya melakukan sejumlah upaya. Di antaranya dengan meningkatkan keterampilan khusus para calon tenaga kerja melalui pelatihan. Ada 11 bidang pelatihan yang akan digelar, seperti perhotelan, IT dan perbengkelan.
‘’Semua free,’’ terang Agus.
Selain itu, upaya untuk mengurangi angka pengangguran juga dilakukan dengan menggelar job fair, yang berlangsung pada Selasa (26/3) – Rabu (27/3). Tak hanya lowongan kerja di dalam negeri, dalam job fair itu Disnaker Kota Cirebon juga mengundang BNP2TKI agar pencari kerja di Kota Cirebon memahami peluang kerja di luar negeri.
Agus menyebutkan, peluang kerja yang cukup besar di luar negeri saat ini di antaranya di Jepang dan Korea. Hal tersebut terutama untuk bidang kesehatan maupun manufaktur.
Dalam job fair itu, tercatat ada 30 perusahaan swasta dan instansi yang menawarkan 3.031 lowongan pekerjaan. Lowongan itu terdiri dari 1.731 lowongan kerja di dalam negeri dan 1.300 lowongan kerja di luar negeri.