REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Calon presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) menyebut, Malang sebagai kota toleransi dan penuh keharmonisan. Hal ini diungkapkan berdasarkan situasi Kota Malang yang selalu rukun dan damai hingga kini.
Jokowi mengaku sangat menghargai segala perbedaan termasuk di Kota Malang yang dikenal sebagai miniaturnya Indonesia. Berbagai macam suku, agama dan daerah berkumpul di kota tersebut.
Meski berbeda, kata Jokowi, Kota Malang nyatanya selalu hidup rukun hingga kini. Hal ini terlihat jelas di mana bangunan Masjid Jami dan Gereja Immanuel Malang dapat berdiri secara berdampingan. Tidak ada pertengkaran apalagi perselisihan umat yang berbeda di lokasi bersejarah tersebut.
"Ini perlu dicontoh kota lain," tegasnya saat berkampanye di GOR Ken Arok, Kota Malang, Senin malam (25/3).
Malang Raya sendiri ditargetkan mendapatkan kemenangan sekitar 70 persen pada Pilpres 2019. Target ini telah disampaikan langsung oleh Jokowi di hadapan ribuan warga Malang di GOR Ken Arok, Senin malam.
Menurut Jokowi, Malang Raya sempat memenangkannya sekitar 60 persen pada Pilpres 2014. "Dan tahun 2019 minimal 70 persen. Setuju? Wanedi (juga) sudah sampaikan tadi. Minimal (ya), minimal, minimal!" tegas Jokowi.