REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, menyiapkan sesuatu yang spesial dalam kampanye terbuka yang akan dilakukannya hingga 13 April 2019. Jokowi-Ma'ruf akan menggunakan teknologi hologram 3D untuk memaksimalkan kampanye terbuka.
"Tadi saya juga sudah menyiapkan, malam ini mulai tayang. Saya bisa pidato di mana-mana, ada di mana-mana pakai hologram. Pak Jokowi sama saya," ujar Kiai Ma'ruf saat ditemui di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/3).
Menurut dia, dengan hologram tersebut dirinya dan Jokowi akan bisa menyampaikan gagasannya kepada masyarakat walaupun berada di tempat lain. Dengan teknologi ini, Kiai Ma'ruf berharap lebih banyak lagi masyarakat yang akan mendukung paslon 01.
"Pak Jokowi bisa jadi sebelas. Saya bisa jadi sebelas. Nanti di daerah yang saya tidak sempat, yang Pak Jokowi tidak sempat itu nanti ada hologramnya," kata ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini.
Model kampanye menggunakan teknologi hologram 3D ini juga pernah dilakukan dalam perpolitikan di Prancis. Kandidat indepeden dari kelompok sayap kiri, Jean-Luc Melenchon, memanfaatkan betul teknologi terbaru tersebut.
Pemanfaatan teknologi ini dimaksudkan Melenchon untuk memberi sentuhan modern pada peluncuran kampanyenya. Namun, Melenchon bukan politikus pertama yang memanfaatkan teknologi dalam berkampanye.
Pada 2014 silam, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga pernah menggunakan teknologi hologram untuk menarik lebih banyak pendukungnya. Bahkan, Perdana Menteri India Narendra Modi berhasil mengalahkan rivalnya dengan teknologi hologram yang bisa dipancarkan ke penjuru negeri tersebut.