Senin 25 Mar 2019 12:49 WIB

MRT Fase Dua akan Terintegrasi dengan Moda Transportasi Lain

Pembangunan MRT fase dua akan dimulai akhir Maret ini.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono (kedua kanan) usai menjajal integrasi antarmoda antara MRT Jakarta dan Transjakarta menuju Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin(25/3).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono (kedua kanan) usai menjajal integrasi antarmoda antara MRT Jakarta dan Transjakarta menuju Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin(25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan proyek pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) fase dua bukan hanya terintegrasi dengan transjakarta, tetapi juga dengan semua moda transportasi lainnya. Pembangunan MRT fase dua akan dimulai akhir Maret ini.

"Fase dua sampai kota sudah ditentukan. Mengenai kartunya bisa jadi ada lima bank," kata Anies di Bunderan HI, Jakarta Pusat, Senin (25/3) saat meninjau stasiun MRT yang terintegrasi dengan Transjakarta.

Baca Juga

Rencana ada lima bank untuk kartu MRT yang terintegrasi dengan moda transportasi lain. Lima bank tersebut yaitu BRI, BNI, Mandiri, BCA, dan Bank DKI.

Mengenai membludaknya penumpang MRT, Anies menuturkan, pihaknya akan memberlakukan sistem pendaftaran melalui online. Cara ini ditujukan untuk mengontrol dan mengedukasi masyarakat agar mulai secara bertanggungjawab menggunakan MRT Jakarta.

"Jadi ini mekanisme yang terbukti valid kemarin dan kita akan teruskan dalam satu minggu ke depan," kata Anies.

Pada satu minggu ke depan daftar melalui laman www.ayocobamrtj.com dan langsung bisa dengan menunjukan kode yang dikeluarkan. "Memangkan komitmennya 1 April, sebelum itu kita akan lakukan pelayanan yang terbaik. Antusiasme masyarakat baik sekali," kata Gubernur.

Diungkapkannya bahwa pada dua hari kemarin, Sabtu dan Jumat penumpang sangat membeludak karena lebih dari 80 ribu dan masyarakat yang memang waktu itu bukan bertransportasi. Kalau masyarakat bertransportasi saja mereka hanya naik dan turun, kalau ini masyarakat bolak balik dan tinggal di dalam kereta, jadi pada jam tertentu itu sangat membeludak.

"Kita mulai melakukan pembatasan sampai 80 ribu (penumpang) ternyata sudah baik, pengalaman antri sudah terjadi, tidak bawa makanan itu sudah terjadi kemarin," kata Anies.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement