REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan kampanye terbuka perdana di alun-alun kota Tangerang, Ahad (24/3). Dalam kesempatan itu, partai berlogo banteng ini menyosialisasikan tiga kartu sakti yang diperkenalkan calon presiden (capres) Jokowi.
Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kehadiran kartu tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada rakyat. Dia mengatakan, Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah misalnya yang memberikan kesempatan baginwarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan hingga ke tingkat perguruan tinggi.
"Kemudian kartu Indonesia pintar agar anak-anaknya bisa sekolah hingga perguruan tinggi, karena itu mari kita sama sama memenangkan Jokowi-Ma'ruf," kata Hasto Kristiyanto saat memberikan orasi politik di Tangerang.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) ini melanjutkan, lebih dari 92 juta rakyat Indonesia kini juga sudah menerima dampak dari keberadaan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dia meneruskan, blusukan yang dilakukan capres Jokowi-Ma'ruf pada akhirnya juga melahirkan kartu sembako bagi kaum duafa, wong cilik dan orang miskin.
Dalam kesempatan itu, dia sekaligus meminta warga Banten untuk memenangkan pasangan calon (paslon) 01. Hasto mengatakan, masa pemerintahan Jokowi juga berhasil merampungkan pembangunan yang mandek sejak era pemerintahan Soeharto dalam waktu empat tahun.
Bebdungan yang dimaksud Hasto mengacu pada waduk Karian di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten yang mangkrak sekitsar 37 tahun. Padahal, pembangunan bendungan tersebut, sudah direncanakan sejak 1980. Kapasitas air baku yang dapat dialirkan sebesar 9,1 meter kubik per detik untuk Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan DKI Jakarta.
Hasto mengatakan, kampanye terbuka perdana ini dilakukan PDIP dengan cara-cara kreatif. Dia mengatakan, kegiatan menghadirkan seluruh komponen parpol, relawan, dan tokoh masyarakat yang bersama-sama memulai kegiatan dengan senam pagi.
"Karena kami percaya, politik yang positif harus keluar dari alam pikir dan jiwa yang sehat. Mereka yang keluarkan hal negatif artinya jiwanya tidak sehat seperti hoaks," katanya.
Selanjutnya kegiatan promosi kuliner dengan mengeluarkan resep nasi goreng khas Megawati Soekarnoputri, Presiden RI Kelima yang juga Ketua Umum PDIP. Nasi goreng itu disebut-sebut sangat digemari Presiden RI ketiga Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.