REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi belum bisa memberikan tanggapan lebih jauh terkait gagalnya Ezra Walian, pemain naturalisasi asal Belanda, untuk tampil di babak kualifikasi Piala AFC U-23 2020 di Vietnam, berdasarkan peraturan statuta FIFA. Namun, Imam mengatakan, kasus yang menimpa Ezra bisa menjadi pelajaran untuk ke depannya agar tidak terulang kembali.
"Setidaknya ini pelajaran penting agar berikutnya harus dipersiapkan apa saja syarat yang harus dipenuhi pemain untuk bisa memperkuat timnas, terlebih yang masih dianggap punya dwikewarganegaraan," kata Imam, Sabtu (23/3).
Ezra, pemain berusia 22 tahun, itu tercatat pernah memperkuat tim nasional Belanda pada kompetisi resmi UEFA. Statuta FIFA menyebut bahwa pemain yang pernah bermain di pertandingan (baik penuh maupun tidak) pada pertandingan kompetisi resmi di setiap kategori dan jenis sepak bola atas nama salah satu asoasiasi, tidak diperbolehkan untuk bermain di pertandingan international asosiasi lainnya.
Imam juga berharap agar PSSI bisa lebih proaktif. Ia bahkan mengatakan bahwa pemerintah siap membantu jika ada kendala selama proses berlangsung. "Karenanya PSSI proaktif, sisi mana yang bisa dibantu pemerintah karena pada prinsipnya pemerintah akan membantu federasi setiap cabang olahraga untuk meraih prestasinya," jelas dia.